Suara.com - Seiring dengan makin tingginya intensitas hujan, banjir terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, banjir yang terjadi juga berisiko menimbulkan sejumlah penyakit.
Untuk itu penting mengetahui berbagai penyakit tersebut agar bisa mencegah dan menghindarinya. Dikutip dari situs resmi kementerian kesehatan, berikut ini penyakit yang mengintai usai banjir.
Ketika banjir, kita sulit mendapatkan air bersih karena pasti tercemar oleh air banjir. Selain itu, jika kita harus mengugsi, fasilitas serba terbatas, termasuk air bersih. Air tidak bersih itu dapat menularkan penyakit diare
Demam Berdarah
Pada musim hujan, masih banyak sampah seperti kaleng bekas, ban bekas dan tempat tertentu yang terisi/ tergenang air. Genangan air itu menjadi tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah.
Leptospirosis
Saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran disekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir. Seseorang yang kulitnya luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus maka orang itu bisa menjadi sakit yang dikenal dengan penyakit Leptospirosis.
ISPA
Baca Juga: 12 Orang Terjebak Banjir di Pasir Putih Depok, Camat Sebut Sudah Biasa
Di pengungsian banjir, orang banyak berkumpul dan terkadang situasinya sangat tidak layak. Penyakit ISPA dapat dengan mudah menulari para pengungsi.
Penyakit Kulit
Penyakit kulit bisa berupa infeksi, alergi atau bentuk lain. Kalau musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Di pengungsian banjir dimana tempat berkumpulnya banyak orang - dapat menularkan penyakit kulit.
Tifoid
Biasanya di pengungsian, jarak antara tempat sampah- tinja - dan manusia cukup dekat. Lalat yang hinggap di tempat kotor tersebut akhirnya hingga juga di makanan yang dimakan oleh kita. Maka terjadilah demam tifoid.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?