Suara.com - Setelah sempat mengalami pelandaian kasus COVID-19 selama beberapa pekan, Eropa bagian barat kembali melaporkan kenaikan kasus baru.
Hal ini membuat wacana untuk kembali melakukan lockdown alias penguncian bergulir, termasuk di Belanda.
Kabinet sementara Perdana Menteri Mark Rutte diperkirakan akan memutuskan pada Jumat tentang langkah-langkah mengikuti rekomendasi dari Tim Manajemen Wabah, penyiar NOS melaporkan.
Pemerintah sering mengikuti rekomendasi panel ahli.
Langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan termasuk membatalkan acara, menutup teater dan bioskop, dan waktu penutupan lebih awal untuk kafe dan restoran, kata laporan NOS. Sekolah akan tetap buka.
Setelah penguncian sebagian sekitar dua minggu, pintu masuk ke tempat-tempat umum harus dibatasi untuk orang-orang yang telah divaksin penuh atau baru saja pulih dari infeksi virus corona, menurut saran tersebut.
Bahkan ketika infeksi melonjak ke tingkat tertinggi, banyak negara maju menganggap peluncuran vaksin berarti karantina wilayah tidak diperlukan.
Inggris mengandalkan suntikan penguat untuk meningkatkan kekebalan dan mencoba menghindari sistem perawatan kesehatannya kewalahan.
Belanda sejauh ini telah memberikan suntikan penguat kepada sekelompok kecil orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Pemerintah akan mulai menawarkannya kepada orang-orang berusia 80 tahun ke atas pada Desember, sementara suntikan tambahan pada akhirnya akan tersedia untuk siapa saja yang lebih tua dari 60 tahun.
Baca Juga: Kunjungi Depok Lama, Dubes Belanda Bahas Wisata Sejarah
Meskipun tingkat vaksinasi orang dewasa mendekati 85 persen, rumah sakit di beberapa bagian Belanda telah dipaksa untuk mengurangi perawatan rutin untuk merawat pasien COVID-19.
Bulan lalu, sekitar 56 persen pasien COVID-19 Belanda di rumah sakit dan 70 persen dari mereka yang dirawat intensif tidak divaksin atau hanya divaksin sebagian.
Pasien COVID-19 yang tidak divaksin di rumah sakit Belanda memiliki usia rata-rata 59, dibandingkan dengan 77 tahun untuk pasien yang divaksin, menurut data yang diberikan oleh Institut Kesehatan Belanda (RIVM).
Pekan lalu, Belanda memperkenalkan kembali masker dan menambah daftar tempat yang memerlukan "kartu corona" yang menunjukkan vaksinasi atau hasil tes negatif, untuk mendapatkan akses.
Infeksi virus corona baru di negara berpenduduk 17,5 juta itu secara kasar meningkat dua kali lipat dalam seminggu terakhir menjadi lebih dari 400 per 100.000 penduduk, dan setinggi pada minggu-minggu terburuk Desember tahun lalu. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Ronald Koeman Murka Usai Belanda Ditahan Polandia, Virgil van Dijk Kena Semprot
-
Pascal Struijk: Van Gaal Menelpon Saya Langsung
-
Tinggalkan Persib Bandung, Eliano Reijnders Kangen Gabung PEC Zwolle
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Pemain Keturunan Surabaya Percepat Pesta Pernikahan Demi Bisa Bela Timnas
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia