Suara.com - Beberapa orang mungkin merasa tidak percaya diri karena memiliki ukuran bokong besar. Padahal, mereka seharusnya bersyukur memiliki ukuran bokong yang besar karena justru akan menguntungkannya.
Seorang dokter telah mengungkapkan bahwa memiliki ukuran bokong yang besar dan paha yang tebal justru membuat Anda lebih panjang umur daripada lainnya.
Dr Karan Rajan mengatakan penelitian menunjukkan bahwa lemak yang di area bokong dan paha atau gluteofemoral dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan metabolisme, daripada lemak visceral di perut.
"Karena, kedua jenis lemak ini berperilaku berbeda. Lemak visceral bisa membungkus organ dan melepaskan asam lemak serta sitokin yang bisa menyebabkan peradangan. Lemak ini bisa mempengaruhi jantung dan bagian tubuh lainnya," kata Dr Karan Rajan dikutip dari The Sun.
Tapi, lemak gluteofemoral di bokong dan paha biasanya biasanya didistribusikan di bawah kulit, subkutan. Lemak di area ini bertindak sebagai spons, yang menyimpan asam lemak dan menghentikannya masuk ke organ dalam.
Dr Karan mengatakan bahwa lemak di area gluteofemoral mengeluarkan lepton yang mengatur nafsu makan dan juga berat badan. Karena itu, lemak bagian ini bisa membersihkan asam lemak.
Penelitian yang diterbitkan oleh para ahli di China tahun lalu menemukan bahwa pasien yang memiliki lingkar paha lebih besar juga memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Pasien dengan paha yang lebih besar juga memiliki tingkat tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang memiliki paha lebih kecil.
Studi ini mengamati lebih dari 5.000 pasien yang digolongkan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas. Para peneliti menemukan bahwa pria yang kelebihan berat badan dengan paha berukuran lebih dari 55 cm dan wanita dengan ukuran lebih dari 54 cm memiliki tekanan darah lebih rendah.
Baca Juga: Olahraga dan Banyak Menghabiskan Waktu di Luar Ruangan Meningkatkan Kesehatan Mental
Orang yang memiliki tekanan darah tinggi berisiko terkena penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal dan gagal jantung. Dr Zhen Yang, penulis studi mengatakan lemak kaki memang bermanfaat untuk metabolisme, berbeda dengan lemak perut.
"Hal ini mungkin disebabkan oleh lebih banyak otot paha atau lemak yang disimpan di bawah kulit yang mengeluarkan berbagai zat bermanfaat, sehingga membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang relatif stabil," kata Dr Zhen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?