Suara.com - Sembuh dari infeksi Covid-19 bisa menyisakan sejumlah gejala atau long covid-19 selama dua minggu lebih. Riset dari RSUP Persahabatan pada awal Januari 2021 menemukan bahwa kelelahan dan batuk menjadi long covid-19 yang paling umum terjadi.
"Long covid-19 terbanyak, fatigue (kelelahan), batuk, nyeri otot, sesak, kemudian sakit kepala, nyeri sendi, dan seterusnya. Termasuk juga gangguan tidur dan kecemasan," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Agus Dwi Susanto. Sp.P(K)., dalam webinar perayaan HUT RSUP Persahabatan, Minggu (14/11/2021).
Gejala lain yang tidak terlalu umum, seperti depresi dan rambut rontok juga ditemukan pada penyintas Covid-19. Dokter Agus mrnambahkan, penyintas yang alami long covid-19 dengan gejala sesak nafas dilakukan penilaian melalui hasil tes dengan MRCP.
Dinilai dari kualitas hidup, dokter Agus mengungkapkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami masalah pergerakan dan mampu mengurus diri sendiri.
"Tapi ada beberapa subjek yang memiliki keluhan seperti gangguan aktivitas sehari-hari 19,9 persen, nyeri dan tidur tidak nyaman 24,4 persen, kecemasan dan depresi 28,4 persen bahkan ada yang memiliki problem yang berat kualitas hidup yaitu gangguan pada aktivitas sehari-hari dan nyeri 0,2 persen dan depresi 0,6 persen," tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan foto toraks, ada sebanyak 65,9 persen subjek penelitian yang menjalani pemeriksaan tersebut. Kemudian, ditemukan gambaran pneumonia terhadap 35,6 persen penyintas dan tidak ada pneumonia 46 persen.
Dari 419 pasien yang menjadi responden, sebagian besar atau 60,9 persen tidak memiliki komorbid dan 39,1 persen memiliki komorbid. Paling banyak komorbid yang ditemukan berupa asma, hipertensi, dan diabetes.
Kemudian, karakteristik pelayanan yang didapatkan pasien tercatat melakukan isolasi di rumah sebanyak 47,7 persen, isolasi di rumah sakit 44,4 persen, melakukan isolasi di fasilitas pemerintah Wisma Atlet 9 persen, dan yang masuk ICU 7,2 persen.
"Jadi penelitian ini mungkin yang pertama di Indonesia dan konsensus memang belum ada, sehingga kita menggunakan (masa long covid-19) 2 minggu atau lebih," pungkasnya.
Baca Juga: Timses Lurah Terpilih Dikeroyok, 42 Siswa di Kulon Progo Positif Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa