Suara.com - Banyak ibu tidak sadar melakukan mom shaming pada ibu lainnya. Ini karena mom shaming dianggap hal lumrah, padahal bisa menyakiti dan buat ibu alami depresi.
Fakta ini tercermin dalam survei BukaReview terbaru yang menyebutkan dari 208 ibu milenial atau generasi tertua generasi Z (older gen Z), 135 ibu tidak pernah atau tidak sadar pernah melakukan mom shaming.
Mom shaming adalah tindakan, merendahkan, mencela dan menghakimi ibu tentang cara mengasuh dan keputusan yang diambil terkait anaknya
“Efek mom shaming bisa membekas lama, makanya harus cepat diatasi agar ibu tidak sampai depresi," tutur psikolog Vera Itabiliana, S.Psi, M.Psi, mom shaming bisa berefek panjang, mengutip BukaReview, Selasa (16/11/2021).
Berikut ini tindakan sekaligus tanda mom shaming yang perlu diketahui, dan berhati-hati jangan sampai melakukannya:
- Meremehkan operasi caesar, padahal melahirkan dengan cara caesar juga menimbulkan rasa sakit setelahnya dan sama-sama mempertaruhkan nyawa.
- Menceramahi tentang menyusui, baik itu memberikan ASI perah dengan botol, atau memberikan susu formula. Tidak ada yang salah dengan keduanya, karena kondisi setiap ibu belum tentu sama.
- Membandingkan tumbuh kembang anaknya dengan anak sendiri atau anak lain, jika ada yang belum tercapai maka langsung menyalahkan pola asuh ibu. Padahal, setiap bayi memiliki milestone perkembangan yang berbeda-beda.
- Mengomentari negatif pilihan ibu bekerja, padahal ini pasti sudah dipikirkan matang-matang dan kesepakatan dengan suami. Derajat ibu tidak diukur dari bekerja atau tidak.
- Menyalahkan gaya atau pola asuh, padahal pola asuh pilihan kamu belum tentu cocok untuk orang tua dan anak lain.
- Mengkritik waktu me time ibu, padahal me time penting untuk menjaga pikiran atau psikologis ibu agar tetap waras, dengan begitu bisa merawat anak dengan lebih maksimal.
- Mengomentari bentuk tubuh ibu dan bayi, seperti ibunya gemuk, tapi anaknya kurus, dan lain-lain. Padahal fisik, metabolisme dan keturunan genetik setiap orang berbeda.
“Harus diingat bahwa mendapatkan perilaku mom shaming itu tidak enak. Kita juga bisa merasakan rasa sakitnya seperti apa. Kalau kamu tidak mau dibenci oleh orang lain karena perkataan yang menyakiti perasaan mereka, sebaiknya jangan pernah meniru perbuatan mom shaming,” pungkas Vera.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek