Suara.com - Mantan atlet bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin meninggal dunia setelah menjalani perawatan kanker paru-paru di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta pada Minggu (21/11/2021) hari ini, pukul 06.58 WIB.
"Innaalillaahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulu tangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fadjrin. Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulu tangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan " kata Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11/2021).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilansir dari Hellosehat, kanker paru-paru salah satu penyebab utama kematian yang telah menewaskan 1,59 juta pada tahun 2012.
Kanker paru-paru ini termasuk jenis kanker yang bisa menyerang semua orang dari segala usia, khususnya orang yang memiliki kebiasaan merokok. Karena itu, Anda disarankan untuk lebih memperhatikan perubahan emosional dan fisik yang mungkin saja pertanda kanker paru-paru.
Berikut ini dilansir dari Hellosehat, beberapa gejala kanker paru-paru yang bisa dialami pasien.
1. Batuk darah
Gejala lain kanker paru-paru yang perlu diwaspadai adalah batuk darah. Menurut Medline Plus, batuk akibat kanker paru-paru biasanya ada darah pada dahak. Darah itu biasanya berasal dari paru-paru.
2. Sesak napas saat beraktivitas normal
Orang dengan kanker paru-paru stadium awal biasanya juga akan mengalami sesak napas meskipun melakukan aktivitas normal. Kondisi ini terjadi karena tumor menghalangi saluran pernapasan atau cairan di sekitar paru meningkat.
Baca Juga: Mengenal Kanker Paru, Penyakit yang Merenggut Nyawa Legenda Bulutangkis Verawaty Fajrin
3. Mengi
Selain sesak napas, penderita kanker paru-paru juga biasanya mengeluarkan suara ketika bernapas atau mengi. Kondisi ini terjadi ketika paru-paru berkontraksi, tersumbat atau meradang. Tetapi, mengi juga bisa terjadi akibat kondisi kesehatan lainnya.
4. Berat badan menurun
Penurunan berat badan yang terjadi mendadak tanpa penyebab jelas pun bisa menjadi pertanda kanker paru-paru. Umumnya, orang yang mengalami kanker paru-paru sering kehilangan berat badan dalam waktu singkat. Karena, sel kanker menggunakan semua energi dan nutrisi di dalam tubuhnya.
5. Sakit kepala terus-menerus
Sakit kepala juga termasuk salah satu gejala kanker paru-paru yang tak boleh diabaikan. Kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa kanker paru-paru sudah menyebar hingga ke otak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?