Suara.com - India belum mempertimbangkan untuk memberikan booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada warganya karena anggapan bahwa mayoritas warga India telah memiliki antibodi alami akibat pernah terinfeksi virus corona.
Saat ini pemerintah India meyakini kalau dua dosis vaksin dianggap telah cukup memberikan perlindungan.
Namun karena persediaan vaksin meningkat, sejumlah dokter dan pakar kesehatan masyarakat di India telah mendesak pemerintah untuk memulai program booster bagi kelompok paling rentan, seperti yang telah dilakukan banyak negara lain.
Usulan itu belum disetujui lantaran pihak berwenang lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan penyuntikkan vaksin dua dosis terhadap 944 juta orang dewasa di India pada Januari 2022, sebelum mengalihkan fokus ke ekspansi besar.
Sejauh ini, 81 persen orang dewasa di India telah disuntik vaksin Covid-19 satu dosis. Sementara itu baru 43 persen yang sudah disuntik dua dosis. Sedangkan vaksinasi untuk populasi di bawah 18 tahun belum dimulai.
"Prioritasnya adalah mengimunisasi penuh populasi orang dewasa," kata salah satu sumber yang menolak disebutkan namanya karena masalah tersebut masih dibahas oleh pembuat kebijakan, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
"Sebagian besar telah terinfeksi secara alami dan bagi mereka, dua dosis sudah cukup. Itu sebabnya kami melihat, setelah festival baru-baru ini, kasus tidak meningkat," tambahnya.
Sumber itu mengatakan bahwa begitu kebanyakan orang dewasa selesai disuntik dua dosis vaksin, pemerintah dapat menjadikan booster sebagai opsi selanjutnya.
India baru saja merayakan dua festival terbesarnya, Deepavali dan Durga Puja pada Oktober dan November. Meski begitu, infeksi tetap turun ke posisi terendah dalam beberapa bulan. India juga mulai terbuka untuk turis asing yang sudah divaksinasi.
Baca Juga: Protes Anti Lockdown Covid-19 Meluas di Belanda, Belgia, Prancis, Austria
India semoat mengalami lonjakan kasus dan dan angka kematian Covid-19 terparah pada periode April dan Mei 2021. Berdasarkan temuan survei pemerintah, hampir 70 persen orang India terinfeksi virus corona saat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri