Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan pedoman terbaru terkait pengelolaan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak yang terinfeksi Covid-19 (MIS-C).
MIS-C dikatakan sebagai kondisi langka, namun serius, yang terjadi pada anak-anak saat positif Covid-19 dan mengalami peradangan yang mempengaruhi berbagai organ tubuhnya. Anak-anak dengan kondisi seperti itu memerlukan perawatan khusus, bahkan mungkin juga perlu dirawat di ruang intensif.
"Meskipun MIS-C adalah kondisi yang serius, dengan perawatan medis yang tepat, anak-anak dengan kondisi ini akan pulih," kata WHO sebagaimana dikutip dari situs resminya.
Melalui pedoman terbarunya, WHO merekomendasikan penggunaan kortikosteroid pada anak (usia 0-18 tahun) yang alami MIS-C dan dirawat di rumah sakit, selain pengobatan dan perawatan suportif.
Rekomendasi ini muncul setelah tersedianya tiga studi observasional, mengumpulkan data dari 885 pasien.
MIS-C pertama kali diketahui pada April tahun lalu. Namun, defini klinis awal terkait MIS-C pertama kali baru dikemukakan oleh WHO pada Mei 2020.
Tanda kondisi MIS-C berupa peradangan di banyak organ, seperti jantung, paru-paru, ginjal, hingga saluran pencernaan. Umumnya, anak-anak akan mengalami demam, ruam, sakit perut, muntah atau diare, setelah positif terinfeksi virus corona, lapor Live Science.
Meski demikian, WHO memaatikan bahwa anak-anak tetap berisiko rendah alami gejala parah atau kritis apabila terinfeksi Covid-19. Akan tetapi, sama seperti orang dewasa, jika anak memiliki komorbid maka membuatnya juga lebih rentan terhadap penyakit parah.
"Yang paling sering dilaporkan dari kondisi ini adalah obesitas, penyakit paru-paru kronis (termasuk asma), penyakit kardiovaskular dan imunosupresi," kata WHO.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 24 November: Positif 82, Sembuh 105, Meninggal 1
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?