Suara.com - Kasus COVID-19 yang melandai dalam beberapa pekan terakhir dikatakan oleh Kementerian Kesehatan berpengaruh terhadap keinginan masyarakat melakukan vaksinasi. Kok bisa?
"Harusnya jangan menunda vaksinasi saat kasus COVID-19 melandai. Justru sebaliknya harus ditingkatkan," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi.
Dalam webinar soal pandemi COVID-19 dan percepatan vaksinasi COVID-19COVID-19, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan, kondisi penurunan vaksinasi COVID-19 itu harus diatasi pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
Pemprov, pemkab dan pemkot harus mengejar vaksinasi COVID-19 karena pandemi COVID-19 di Indonesia yang melandai harus menjadi momentum emas mempercepat capaian vaksinasi di dalam negeri.
Apalagi, ujar dia, bukan hanya terjadi penurunan, masyarakat juga lagi tren memilih - milih jenis vaksin.
Padahal, katanya, semua merek vaksin yang beredar di Indonesia aman dan berkhasiat sehingga masyarakat melakukan vaksinasi dengan merek yang tersedia.
“Semua vaksin sama baiknya, efek samping itu biasa sebagai reaksi tubuh kita saat dilatih vaksin untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh,"ujar Nadia.
Ada pun mengenai pengaruh vaksin pada varian baru, Nadia mengemukakan, vaksin bisa mencegah masyarakat sakit parah terhadap varian baru tersebut.
Walau pun masih banyak yang harus diteliti terkait efikasi, katanya, namun efek proteksi vaksin tetap banyak dan manfaatnya lebih besar.
Baca Juga: Kronologis Warga Malang Habis Divaksin Malah Matanya Jadi Buta, Keluhan Tak Direspons
Dia menyebutkan, saat ini capaian vaksinasi nasional sudah 67 persen untuk dosis pertama dan sekitar 46 persen dosis kedua.
"Harus masih ditingkatkan, khususnya vaksinasi lansia karena baru mencakup sekitar 53 persen untuk dosis pertama, " katanya.
Guna percepatan vaksinasi khususnya lansia, perlu dilakukan upaya mendekatkan vaksinasi kepada masyarakat, seperti sistem "door to door" dan posyandu lansia.
Akselerasi vaksinasi sangat penting untuk meminimalisir dampak penyebaran varian baru virus COVID-19 yang sewaktu-waktu bisa datang ke Indonesia.
Berita Terkait
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo, Kinerja Kemenkes hingga BGN Dinilai Layak Dievaluasi
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Menkes Dengar Kabar Prabowo Tambah Kursi Wamenkes, Siapa yang Dipilih?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru