Suara.com - Ruam pada kulit terjadi karena beberapa sebab, bisa karena alergi, demam, hingga infeksi penyakit. Terkadang, ruam dapat berubah menjadi masalah yang serius jika tidak mendapat pertolongan medis.
Karena itu, pertolongan medis sangat dibutuhkan bila warna kulit berubah menjadi kebiru-biruan, ungu atau memerah. Lebih parahnya, ada kemungkinan dapat terjadi perdarahan di bawah kulit, sehingga ruam terasa lebih sakit setelah terjadi infeksi. Umumnya ditandai keluarnya nanah, kulit memerah, hingga gatal-gatal.
Mengutip dari buku First Aid: Cara Benar Pertolongan Pertama Dan Penanganan Darurat (2009) yang ditulis oleh The American Medical Association, ada lima macam ruam kulit yang perlu Anda tahu.
Ruam Kulit Yang Disebabkan Oleh Sengatan Hewan
Salah satu masalah ruam kulit ini, terjadi karena adanya gigitan serangga seperti laba-laba, tikus, atau gigitan anjing. Ruam yang disebabkan oleh sengatan serangga ini hanya dapat diketahui oleh dokter. Ketika mengalami satu gigitan serangga, seseorang akan mengalami yang namanya kesulitan bernapas.
Ruam Pada Bayi
Seringkali bayi mengalami ruam pada lipatan-lipatan kulit. Umumnya ini terjadi di bagian tubuh yang terkena popok akibat air kencing. Walaupun ruam ini tidak membahayakan bayi, tetapi dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman pada bayi.
Terjadi karena air kencing yang membasahi popok, ini terkontaminasi oleh bakteri dalam waktu yang lama. Sehingga bakteri dapat mengubah urin menjadi amonia yang menyebabkan iritasi kulit.
Ruam Karena Penyakit Tertentu
Baca Juga: Cara Melakukan Double Cleansing Serta Jenis Kulit yang Tidak Dianjurkan Melakukannya
Selain gigitan serangga, masalah ruam kulit yang terjadi juga bisa timbul karena penyakit tertentu. Umumnya, ini terjadi pada penyakit infeksi seperti cacar, cacar air, cacar Jerman, cangkrang, meningitis, biduran, dan sejenisnya.
Ruam Karena Alergi Obat
Reaksi pada kulit terjadi seseorang seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti barbiturat, tranquilizer, dan antibiotik. Ketika ruam muncul pada saat korban masih dalam pengobatan, perlu hubungi dokter lebih lanjut untuk mengetahui penyakit ini.
Ruam Karena Panas
Selain alergi obat, penyakit infeksi hingga sengatan hewan, ruam kulit juga terjadi karena panas. Hal ini disebabkan karena suhu tubuh yang terlalu tinggi akibat demam, kepanasan, atau karena cuaca dengan kelembapan rendah.
Ruam cuaca panas terjadi karena saluran kelenjar keringat tersumbat, sehingga keringat tidak dapat keluar dari tubuh. Tentu ini ditandai adanya bintik-bintik kecil hingga kemerahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah