Suara.com - Istilah 'binge watching' atau 'marathon film' tentu familiar di telinga Anda. Istilah ini digunakan untuk perilaku menonton beberapa episode, baik film maupun acara TV, dalam durasi beberapa jam.
Namun, apakah perilaku binge watching atau marathon film ini berbahaya?
Menurut The Conversation, permasalahan perilaku ini tidak ditentukan oleh jumlah episode yang ditonton atau durasi waktu untuk menontonnya, tetapi apakah binge watching ini menimbulkan dampak negatif atau tidak.
Hal ini sama seperti perilaku adiktif yang lainnya.
Dalam studi terbaru tentang topik ini, tim peneliti dari Polandia menyurvei 645 orang dewasa muda, semuanya melaporkan bahwa mereka telah menonton setidaknya dua episode dari sebuah acara TV dalam beberapa jam sekaligus.
Peneliti menemukan bahwa prediktor signifikan dari binge-watching yang bermasalah adalah kesulitan mengontrol impuls, kurangnya perencanaan (kesulitan dalam merencanakan dan mengevaluasi konsekuensi dari perilaku tertentu), menghindari dan melupakan masalah, serta mencegah agar tidak merasa kesepian.
Selain itu, studi sebelumnya juga mengatakan bahwa binge watching yang bermasalah memiliki hubungan signifikan dengan sindrom kecemasan dan depresi.
Semakin besar gejala kecemasan dan depresi, semakin bermasalah binge watching seseorang.
Riset lainnya juga telah melaporkan temuan serupa, bahwa binge watching yang bermasalah dikaitkan dengan depresi, kecemasan di sekitar interaksi sosial, dan kesepian.
Baca Juga: Gerhana Matahari 4 Desember 2021: Wilayah yang Terdampak dan Cara Menonton
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya