Suara.com - Baru-baru ini, Aron Ashab membagikan sebuah video singkat yang menceritakan tentang kehidupannya di rumah. Ia mengaku pernah mendapatkan kekerasan fisik dan merasa terintimidasi oleh saudara laki-lakinya, Habibie.
Mulanya, ia memperlihatkan video Habibie nampak melepas sesuatu ke bawah tangga hingga terdengar teriakan seorang perempuan, yakni saudara perempuan Aron Ashab, Amalia Gamyla.
Aron Ashab mengaku sempat melerai kedua sauadarnya itu. Kemudian ia bercerita bahwa dirinya sering dipukul oleh Habibie semasa kecil, tapi orangtuanya tidak peduli.
"For 15 years, I got punched everyday. I'm not trying to have a pity party, but he fucked up. the only reason I got out of the bully phase is just because when I was 15 i was taller than him, so I could fight back," ujar Aron Ashab dalam unggahan Instagram.
Kekerasan fisik maupun mental di antara saudara kandung adalah kekerasan yang paling umum terjadi di dalam rumah. Tanpa disadari, hal ini bisa membuat seseorang menjadi tersakiti dan stres hebat.
Kekerasan antar saudara kandung ini pun bisa berupa kekerasan fisik, seperti memukul atau kekerassan verbal, seperti pemanggilan nama yang tidak benar. Sehingga, orang yang berada dalam kondisi ini perlu melindungi dirinya sendiri.
Dilansir dari Our Everyday Life, ada beberapa cara untuk menghadapi saudara yang suka melakukan kekerasan di dalam rumah.
1. Tanamkan dalam diri bahwa itu bukan salahmu
Kekerasan yang dilakukan oleh orang lain bukanlah salah dirimu sebagai korban. Jika Anda mengalami kekerasan verbal, seperti pelecehan verbal. Anda bisa mengutarakan perasaanmu atas kata-kata yang diucapkan oleh saudaramu.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Tentang Virus Corona Varian Omicron, Benarkah Lebih Cepat Menular?
Hal ini bisa terjadi karena kecemburuan maupun tekanan dari lingkungan luar. Saudaramu mungkin melakukan hal itu karena tekanan di sekolah atau lainnya.
Anda bisa menunjukkan kepedulian dan empati mengenai hal tersebut. Tapi, posisikan dirimu sebagai seseorang tidak bisa diperlakukan semena-mena oleh saudara kandung sendiri.
2. Tetapkan batasannya
Jika Anda mengalami kekerasa fisik oleh sauadara serumah, Anda bisa mengunci pintu untuk melindungi diri dalam jangka waktu pendek. Anda juga bisa membicarakannya kepada orang tua atau orang dewasa yang lebih terpercaya.
Anda juga bisa membuat batasan dengan berpindah ke rumah lain. Dengan begitu, Anda bisa bebas tidak mengizinkan saudara datang ke rumah guna menghindari kekerasan.
3. Luangkan waktu
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa