Suara.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat bahwa Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Jakarta masih buruk. Salah satunya terlihat pada tingkat angka kematian di IGD dalam waktu kurang dari 24 jam yang masih tinggi.
"Yakni 12,2 per seribu termasuk angka death on arrival," kata Kepala UPT Gawat Darurat DKI Jakarta Dr. Winarto, MARS., dalam webinar Emergency Codes In Pandemic Era, Minggu (26/12/2021).
Winarto menjelaskan bahwa SPGDT merupakan suatu mekanisme pelayanan korban atau pasien gawat darurat yang terintegrasi dan berbasis call center melalui telekomunikasi 119.
Namun yang terjadi saat ini, diakuinya kalau masyarakat masih kesulitan untuk mengakses nomor 119, terutama selama pasca pandemi Covid-19.
"Hal ini terjadi karena memang loading, pertama pada saat load, akses permintaan untuk 119 yang cukup meningkat. Ditambah mungkin kalau bapak dan ibu mencoba menghubungi 119 karena nanti terkendala dengan ekstensi, nggak langsung kepada akses kegawatdaruratan," paparnya.
Padahal tujuan dari SPGDT adalah meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan juga mempercepat waktu penanganan korban atau pasien gawat darurat dan menurunkan angka kematian serta kecacatan.
Hambatan lainnya juga terkait pelayanan mobil ambulans. Winarto mengungkapkan bahwa waktu layanan ambulance di Jakarta rata-rata belum ideal. Karena masih banyak yang kedatangannya lebih dari 1 jam.
"Dan belum layanannya oleh tenaga kompeten seperti dokter dan perawat terlatih," tambahnya.
Fakta lainnya, terdapat 3 besar penyebab kematian dan kecacatan di IGD. Yakni, akibat stroke, kecelakaan lalu lintas, dan serangan jantung. Sayangnya, saat ini banyak rumah sakit di Jakarta juga belun saling terintegrasi dalam memberi pelayanan.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Riau Diklaim Sudah 67,85 Persen
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia