Suara.com - Mulanya, tiga gejala umum virus corona Covid-19 berupa batuk, demam, kehilangan indera penciuman dan perasa. Namun, varian Omicron menimbulkan gejala yang cukup berbeda.
Menurut penelitian, salah satu gejala varian Omicron termasuk perubahan dalam cara berpikir. Aplikasi ZOE COVID Study telah memantau varian baru virus corona ini sejak terdeteksi di Inggris.
Setelah mengamati gejala varian Omicron melalui studi ZOE Covid-19, sebanyak 50 persen orang yang positif virus corona Covid-19 mengalami gejala berbeda.
Salah satu gejala varian Omicron yang nampak berbeda dengan varian virus corona lainnya adalah kabut otak. ZOE mengidentifikasi kabut otak ini sebagai gejala umum varian Omicron.
Sebelumnya, kabut otak ini berkaitan dengan gejala Long Covid-19. Sebab, banyak orang melaporkan hal ini setelah berbulan-bulan pulih dari virus corona Covid-19.
Menurut Harvard Medical School, kabut otak merupakan kondisi ketika cara berpikir orang menjadi lamban, kabut dan tidak tajam.
Dr Andrew E. Budson mengatakan virus corona Covid-19 memang bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk otak dan sistem organ lainnya.
Ia menjelaskan bahwa kerusakan pada paru-paru, jantung, ginjal atau organ lain yang menyertainya dapat mengganggu pikiran Anda dan menyebabkan kabut otak.
Berbeda dengan Long Covid-19, varian Omicron bisa menyebabkan gejala ini sejak awal infeksi. Tapi, Universitas Bangor masih mempelajari hubungan antara Long Covid-19 dan gejala yang memengaruhi otak.
Baca Juga: Prevalensi Gejala Depresi pada Lansia Meningkat Selama Pandemi Virus Corona
"Kondisi ini pastinya sangat mengganggu seseorang beraktivitas, khususnya orang dengan ekonomi sulit. Karena, mereka mungkin akan lebih kesulitan untuk kembali bekerja," kata Andrew dikutip dari Express.
Selain kabut otak, kehilangan nafsu makan juga termasuk gejala umum varian Omicron. Sedangkan, lima gejala varian Omicron lainnya, termasuk:
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Bersin
- Sakit tenggorokan
Dr Angelique Coetzee dari Afrika Selatan, yang pertama kali menemukan varian Omicron, memperhatikan bahwa banyak pasien yang mengeluhkan sakit tenggorokan gatal.
Ia juga menambahkan bahwa varian Omicron nampaknya hanya memicu gejala ringan dan gejala tidak biasa dibandingkan varian Delta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan