Suara.com - Obat-obatan jenis narkotika dan psikotropika sama-sama dilarang peredarannya di Indonesia karena rawan disalahgunakan. Keduanya dikategorikan sebagai zat berbahaya, sehingga penggunaannya harus dalam pengawasan dokter dengan tujuan medis tertentu.
Sama-sama bisa menyebabkan kecanduan, narkotika dan psikotropika sebenarnya memiliki cara kerja yang berbeda. Narkotika merupakan jenis obat-obatan yang memengaruhi tingkat kesadaran seseorang untuk menghilangkan rasa nyeri.
Sementara itu, psikotropika adalah obat-obatan yang mengendalikan sistem saraf pusat, sehingga dapat menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku. Salah satu jenis psikotropika adalah obat penenang seperti dumolid.
Dumolid sebenarnya nama dagang dari obat Nitrazepam 5 mg yang termasuk dalam kategori obat penenang (Benzodiazepin). Obat tersebut juga merupakan salah satu jenis psikotropika golongan IV.
Psikotropika golongan IV berarti kandungan di dalam obat hanya memiliki efek ketergantungan yang ringan.
Pada dasarnya, dumolid sering digunakan untuk menghilangkan insomnia akut, menurunkan tingkat depresi, serta kecemasan.
Penggunaannya memang diperbolehkan, tapi ada batas kadar tertentu dan disertai resep dokter.
Apabila seseorang menggunakannya tanpa resep dokter, maka hal tersebut menjadi penyalahgunaan psikotropika.
Dikutip dari Ruang Guru, dumolid tidak hanya memberikan efek menenangkan. Tapi juga mampu membuat orang lebih percaya diri dan fokus.
Hal itu disebabkan karena kandungan obat di dalamnya langsung bekerja pada sistem saraf pusat dan menghasilkan efek bius, serta merelaksasi otot.
Baca Juga: Media Sosial Bisa Bikin Kecanduan, Begini Cara Mudah Mengobatinya
Efek sampingnya, apabila obat ini dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menyebabkan ketergantungan, karena tubuh akan semakin menoleransi penggunaannya.
Ketergantungan terhadap obat penenang ini jika tidak segera dihentikan akan berakibat fatal. Misalnya, semakin meningkatkan depresi, insomnia, dan mengganggu kemampuan kognitif otak untuk belajar.
Lebih jauh lagi, psikotropika jenis ini juga bisa meningkatkan perilaku agresif dan penggunanya merasa seakan-akan jiwanya terlepas dari tubuhnya atau depersonalisasi.
Namun, untuk menghentikan konsumsi obat ini pun tidak boleh dilakukan secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan karena tubuh membutuhkan proses untuk mengurangi penggunaannya secara bertahap.
Jika dihentikan secara mendadak, pengguna akan berisiko terkena serangan jantung, stroke, kejang, atau halusinasi. Selain itu, ketika dumolid juga digunakan bersama obat lain dan/atau diminum bersama alkohol, efeknya dapat berupa koma hingga kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat