Suara.com - Ashanty, istri Anang Hermansyah dinyatakan positif virus corona Covid-19 untuk kedua kalinya setelah pulang liburan dari Turki.
Ashanty pun bercerita bahwa ia menjalani tes virus corona Covid-19 ketika tiba di Bandara Soekarno Hatta sambil menjalani karantina di Hotel Sahid, Jakarta Pusat.
Ternyata, hasil PCR di Bandara Soekarno Hatta pun menunjukkan Ashanty positif virus corona Covid-19 untuk kedua kalinya. Tetapi, Ashantu mengatkan gejalanya tidak separah pertama kali terinfeksi virus corona.
"Alhamdulillah belum merasakan gejala berat. Agar tidak menyebarkan ke orang lain, saya karantina di rumah sakit," kata Ashanty di Instagram Story, Jumat (7/1/2022).
Sedangkan, Ashanty juga memiliki penyakit bawaan autoimun. Sehingga, ia memilih isolasi di rumah sakit.
Seperti yang kita tahu, pasien dengan penyakit automiun termasuk kelompok pasien yang rentan terinfeksi virus corona Covid-19 parah.
Penyakit autoimun ini juga termasuk hipertensi, penyakit ginjal kronis, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, dan penggunaan pengencer darah.
Infeksi virus corona Covid-19 pada pasien autoimun berkaitan dengan tingkat komplikasi pernapasan yang lebih tinggi, seperti pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan kematian.
Dilansir dari News Medical, semua hasil buruk ini meningkat pada kelompok pasien penyakit autoimun dengan virus corona Covid-19.
Baca Juga: Bagaimana Flurona Terjadi? Gabungan Infeksi Flu dan Virus Corona
Meskipun infeksi virus corona Covid-19 lebih parah pada pria, sebagian besar pasien dengan penyakit autoimun membutuhkan rawat inap ketika terinfeksi virus corona Covid-19 adalah wanita.
Mereka yang usianya lebih tua dan memiliki penyakit lain, seperti hipertensi, penyakit ginjal kronis, dan penyakit jantung juga berisiko sama.
Karena itu, virus corona Covid-19 membawa risiko besar pada kelompok pasien tersebut. Peneliti Eng Hooi Tan mengatakan pasien autoimun berisiko menjalani rawat inap di rumah sakit ketika terinfeksi virus corona Covid-19.
Selain itu, pasien autoimun mungkin telah berhenti minum obat imunosupresif, baik karena takut akan infeksi atau obatnya tidak tersedia.
Karena itu, pasien dengan kondisi ini harus konsisten menjalani perawatan medis jarak jauh di tengah wabah virus corona Covid-19 sekarang ini.
Di samping itu, mereka juga harus menjalani protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja