Suara.com - Metode kemoterapi selama pengobatan kanker dapat menganggu kadar gula darah, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan komplikasi. Untuk itu penting mengetahui cara mengontrol kadar gula darah pada pasien kanker.
Parahnya lagi, menderita penyakit kanker dapat melipatgandakan komplikasi dan kematian yang lebih tinggi terutama pada pasien diabetes.
Lalu, bagaimana agar pengobatan kanker tersebut tidak meningkatkan kadar glukosa dalam darah?
Hal yang perlu diingat, lakukan diet sehat kaya buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes dan pradiabetes.
"Pertahankan pola makan yang sehat. Konsumsi banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Batasi asupan daging merah dan makanan olahan yang Anda makan. Perhatikan ukuran porsi Anda," saran Dr Jitendra Pahlajani, seorang Onkologi Medis di Pusat Kanker HCG Jaipur.
Lebih lanjut, Jitendra menyebut ada tips lainnya. Dikutip dari Hindustan Times, berikut paparannya:
- Berolahraga secara teratur dan tetap bugar. Hal ini bertujuan agar pasien tetap memiliki aktivitas fisik sedang atau olahraga berat setiap hari.
- Untuk mencegah kanker, batasi asupan alkohol karena dikenal tinggi kalori dan gula. Penelitian menunjukkan bahwa minum berlebihan dapat merusak sel dan menyebabkan kanker.
- Pantau gula darah karena hal itu juga dapat membantu mencegah infeksi, mual, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya.
- Mengelola stres sangat penting karena berurusan dengan kanker bisa membuat stres dan perawatannya dapat menyebabkan tubuh melepaskan berbagai hormon yang meningkatkan gula darah. Hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Strategi manajemen stres dapat membantu seseorang merasa lebih rileks dan tidak terlalu cemas.
- Membuat pilihan gaya hidup sehat. Hindari merokok dan menggunakan obat-obatan rekreasional. Ini akan membantu menjaga gula darah tetap terkendali dan memungkinkan tubuh untuk sembuh selama perawatan kanker.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan