Suara.com - Mata bisa mengindikasikan kondisi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. Kini, para ilmuwan pun menemukan bahwa mata bisa mengungkapkan risiko Anda mengalami kematian dini.
Seseorang bisa memprediksi dirinya maupun orang lain berisiko mengalami kematian dini dalam satu dekade sebelum tanda-tandanya semakin jelas.
Para peneliti mengatakan retina, jaringan yang berada di bagian belakang mata dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi kesehatan seseorang. Sehingga, ini bisa menggambarkan seseorang berisiko mengalami kematian dini atau tidak.
Kerusakan pada saraf dan pembuluh darah di retina mungkin merupakan tanda peringatan dini dari suatu penyakit.
Kita juga pasti sudah tahu bahwa faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kebiasaan merokok dan pola makan buruk berimplikasi pada gangguan mata, seperti degenerasi makula.
Penelitian baru menunjukkan retina yang menua lebih cepat daripada usia orang itu sendiri bisa mengindikasikan risiko kematian dini.
Ilmuwan dari China dan Australia menyebut hal ini sebagai kesenjangan usia retina. Mereka menguji teori dengan membuka mata ribuan orang Inggris.
Mereka yang memiliki kesenjangan usia retina terbesar yang mencapai 10 tahun, lebih berisiko 67 persen meninggal dunia selama masa studi 11 tahun.
"Temuan ini menunjukkan bahwa usia retina mungkin menjadi penanda penuaan yang signifikan secara klinis,” kata British Journal of Ophthalmology dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Gejalanya Lebih Ringan, Varian Omicron Malah Sumbang 99,5 Persen Kasus Virus Corona AS
Retina menjadi jendela atau pintu yang bisa mengidentifikasi segala permasalahan kesehatan tubuh.
Retin apula yang bisa digunakan untuk mengevaluasi proses patologis yang mendasari penyakit vaskular sistemik dan neurologis terkait dengan peningkatan risiko kematian.
Hipotesis ini didukung oleh penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa pencitraan retina mengandung informasi tentang faktor risiko kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, dan biomarker sistemik.
Pada penelitian ini, para ilmuwan pertama-tama memeriksa bahwa mereka dapat memprediksi usia seseorang hanya berdasarkan retina.
Mereka mengamati retina 19.200 orang dewasa Inggris berusia antara 40 dan 69 tahun. Sebuah model pembelajaran mesin mampu memprediksi usia kronologis peserta secara akurat hanya dengan melihat retina dalam rentang 3,5 tahun.
Kemudian, kesenjangan usia retina dan hubungannya dengan kematian dinilai pada sekitar 36.000 sukarelawan selama periode 11 tahun. Selama waktu ini, 5 persen dari 1.871 orang meninggal dunia disebabkan oleh kanker.
Berita Terkait
-
Ibu-Ibu Lagi Serius Buat Video, Orang Terakhir Rusak Suasana, 'Ngakak Sampai Keluar Air Mata'
-
6 Manfaat Kacang Hijau bagi Kesehatan Tubuh, Jadi Sumber Energi hingga Cocok untuk Mengoptimalkan Perawatan Kecantikan
-
Gegara Operasi Kecantikan, Lelaki Ini Tak Bisa Merem dan Harus Pakai Plester Saat Tidur
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah