Suara.com - Sebuah penelitian menemukan obat pengencer darah heparin dapat membantu menolong pasien Covid-19 dan mencegah kerusakan paru-paru.
Penelitian yang berbasis di Inggris dan Australia ini menunjukkan bahwa heparin meningkatkan kadar oksigen pasien rawat inap hingga 70%.
"Obat itu unik karena kombinasi antivirus, anti-inflamasi, dan anti-koagulan," jelas peneliti, dilansir Daily Mail.
Heparin umumnya digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami penggumpalan darah. Biasanya disuntikkan, tetapi tetap aman dan efektif ketika dihirup oleh pasien Covid-19.
"Heparin yang dihirup memiliki sifat antivirus yang bekerja dengan mengikat protein lonjakan yang digunakan virus corona untuk memasuki sel-sel tubuh," jelas rekan penulis studi Clive Page dari Australian National University.
Para ahli percaya kombinasi obat ini bekerja dengan mencegah virus berkembang biak di paru-paru, dan sifat anti-inflamasinya menghentikan sistem kekebalan untuk bereaksi berlebihan yang menyebabkan pembekuan darah di paru-paru.
"Kita sudah tahu heparin dapat mengurangi kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh peradangan dan overdrive respons imun pada penderita penyakit paru-paru, (sehingga) ini juga dapat memberikan manfaat kepada pasien Covid-19 di rumah sakit," sambungnya.
Menurut Page, tidak ada obat yang memiliki tiga efek sekaligus seperti heparin. Karenanya, mereka yakin obat sangat bermanfaat bagi penderita Covid-19 parah yang bisa mengalami pembekuan darah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis