Suara.com - Pengasuhan anak yang protektif sering dianggap sebagai bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya. Mulai dari melindungi anak dari bahaya, serta memberikan aturan seperti kedisiplinan.
Tapi jika pengasuhannya overprotektif, situasi itu bisa membuat anak tidak nyaman. Bahkan, anak akan terganggu privasinya jika orangtuanya terlalu overprotektif.
Salah satu pengasuhan yang terlalu overprotektif mulai dari memantau apa yang anak makan, mengatur pertemanan anak, menghukum anak karena nilai yang buruk, dan sebagainya.
Sebagaimana yang dikutip dari HealthShots, risiko dan dampak yang terjadi adalah anak akan lebih berontak dan cenderung tidak bebas. Sehingga mereka mencari pelampiasan di luar.
Tak hanya itu, ada lima dampak negatif jika orangtua mengasuh anak yang terlalu overprotektif. Ini dia!
Kurangnya Keterampilan Kognitif
Orangtua yang terlalu overprotektif justru bisa membahayakan hidup anak, salah satunya anak akan kehilangan kemampuan saat membuat keputusan sendiri, sering membuat kesalahan, merasa gagal, dan kehilangan pelajaran berharga. Selain itu, dampak lainnya adalah anak tidak akan pernah belajar bagaimana cara menghadapi masalah maupun konflik di kemudian hari.
Menyebabkan Tekanan Mental
Ketika anak-anak Anda sudah mencapai usia dewasa, mereka akan mengalami kecemasan sosial, stres yang tinggi, depresi, dan ketidakmampuan untuk memecahkan masalah. Tentunya, efek ini membuat anak merasa tidak berdaya dan akan menjadi pribadi yang sensitif, naif, dan bermasalah pada mental.
Baca Juga: Viral! Demi Antrian Minyak Goreng Ibu dan Anak Mengaku Tak Kenal, Netizen : Dasar Anak Durhaka Kau
Tak hanya itu, pengaruh overprotektif orangtua juga membuat anak tidak belajar bagaimana mengatasi rasa takut dan keluar dari zona nyamannya.
Memiliki Rasa Percaya Diri Yang Rendah
Orangtua yang terlalu mengatur anak dan mengendalikan mereka secara berlebihan, mereka akan sulit membuat keputusannya sendiri. Efek lainnya, anak juga merasa bahwa harga dirinya rendah, sulit mendapatkan kepercayaan, dan tidak memiliki motivasi untuk tujuan hidupnya. Lebih parahnya, pengasuhan orangtua yang seperti ini bikin anak merasa ragu dan menghindari peluang terbaiknya.
Kurangnya Keterampilan Sosial
Orangtua yang terlalu protektif bisa membahayakan potensi diri sang anak. Ketika anak terlalu dibatasi pertemanan dan lingkungan sosialnya, anak akan menjadi sosok yang anti-sosial dan sulit berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, kurangnya keterampilan sosial ini juga membuat anak sulit mempertahankan hubungan, baik itu kepada temannya maupun sahabatnya.
Bisa Berperilaku Agresif
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah