Suara.com - Kanker prostat merupakan kanker yang terjadi pada prostat, atau kelenjar kecil berbentuk kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani. Deteksi dini kanker prostat melalui rangkaian pemeriksaan terkait prostat jadi kunci menambah harapan hidup bagi para lelaki.
Dalam keterangannya, Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K), PhD. dari Siloam Hospitals Asri Pada stadium awal kanker prostat, sel kanker masih terlokalisir dalam kelenjar prostat atau di sekitar sejumlah organ terdekat.
Pada kasus-kasus tersebut, diketahui angka harapan hidup dalam kurun waktu 5 tahun mencapai hampir 100 persen. Sementara itu, pada stadium lanjut, sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya di luar prostat, sehingga angka harapan hidup dalam kurun waktu 5 tahun menurun hingga 30 persen.
Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K), PhD menjelaskan bahwa kelenjar prostat normal pada pria dewasa berukuran 15 - 20 cc. Secara alami, prostat memiliki kecenderungan untuk membesar sejak berusia 40 tahun. Sebanyak 50 persen pria pada usia 60 tahun mengalami pembesaran prostat. Pada usia 70 - 80 tahun, persentase pembesaran prostat semakin meningkat hingga 80 persen. Namun, hanya 25 persen yang membutuhkan pengobatan.
"Seiring berjalannya waktu, prostat akan mengalami gangguan dan perubahan, salah satunya adalah terjadinya pembesaran pada prostat yang dapat bersifat jinak ataupun ganas (kanker prostat)" tutur Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K), PhD., Sabtu (22/01) di SIloam Hospitals Asri.
Sebagai informasi, elenjar prostat adalah kelenjar yang hanya ditemukan pada pria. Kelenjar ini berfungsi untuk memproduksi cairan prostat yang merupakan bagian dari cairan mani. Cairan ini memberi energi pada sperma dan mengurangi keasaman pada saluran vagina. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan saluran anus. Paga bagian tengah prostat terdapat uretra, saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih hingga keluar melalui lubang penis.
"Oleh sebab itu, kelenjar prostat memiliki peranan penting pada kesuburan pria," imbuh Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K), PhD. yang berpraktek tetap di Siloam Hospitals Asri di Jakarta Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025