Suara.com - Gaslighting merupakan istilah yang tak asing dalam kosa kata anak muda, khususnya generasi Milenial dan generasi Z. Gaslighting sendiri merupakan salah satu bentuk kekerasan verbal dan emosional dalam suatu relasi, yang sengaja dilakukan untuk memanipulasi kebenaran.
Bentuk manipulasi ini kerap dilakukan seseorang agar bisa mengendalikan situasi maupun mental korban gaslighting. Pelaku biasanya memiliki tujuan untuk membuat orang lain tidak percaya diri dan meragukan persepsinya sendiri, sehingga korban lebih mudah dikendalikan.
"Sebenarnya istilah gaslighting ini tidak hanya terjadi di hubungan suami istri saja, tapi di berbagai macam relasi. Baik itu keluarga, saudara, orangtua dan anak, kemudian pacar, teman, dan rekan kerja," ungkap Psikolog Yayasan Cintai Diri, Eunike Setiawati M.Psi, dalam acara Gaslighting: Mengapa Aku Selalu Merasa Bersalah, beberapa waktu lalu.
"Manipulasi sendiri adalah bentuk kekerasan verbal dan emosional. Kenapa verbal? Karena biasanya gaslighting muncul dalam percakapan, sehingga menimbulkan efek negatif pada psikologis korban," ungkap Eunike lagi.
Lebih lanjut, Eunike mengatakan ada beberapa dampak negatif yang terjadi pada korban gaslighting. Berikut paparannya:
1. Dampak Fisik
Korban yang mengalami gaslighting bisa berdampak negatif secara fisik, di mana tubuh menunjukkan respons stres seperti jantung berdetak kencang, gangguan pencernaan, sakit kepala, lesu, gangguan pola tidur dan pola makan.
"Jadi ketika di-gaslight, biasanya respons pertama itu respons tubuh alias stres dan tertekan. Ketika tubuh stres, maka otak menginstruksi pada seluruh organ tubuh untuk bertahan. Dan respons yang keluar adalah melawan, menghindar, mematung dan membeku."
"Biasanya korban yang mengalami gaslighting itu di bagian freeze. Jadi dia gak bisa melawan dan mematung di situ, jadi memang dimanipulasi sesuai kemauan si pelaku," lanjutnya.
2. Dampak Psikologis
Selanjutnya adalah korban yang mengalami gaslighting akan berdampak pada psikologisnya. Mulai dari meragukan diri sendiri, perasaan, pikiran, cemas berlebihan, depresi, dan menimbulkan tindakan untuk menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Aliando Syarief Akui Idap Gangguan Mental OCD, Begini Gejalanya
"Karena ini menyangkut emosional, jadi korban akan meragukan keberhargaan diri sendiri. Kayak ‘Aku ini bener apa gak ya?'" lanjut Eunike.
3. Dampak Pada Relasi dengan Orang Lain
Eunike mengatakan, korban yang terjebak kasus gaslighting bisa memicu adanya efek trust issues, di mana korban akan sulit percaya dengan orang lain dan mempertanyakan motif tindakan orang lain.
"Dan ini akan sulit membuka diri, dan sulit membangun relasi dengan orang lain. Karena kita sudah terbiasa dimanipulasi, kita jadi membatasi diri dan takut. Soalnya ada perasaan takut di sana," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!