Suara.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020, tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik penderitanya. Tpai juga menyebabkan lonjaan kasus kecemasan dan depresi. Bahkan, sebuah studi terbaru dari University Of Essex juga mengungkap bahwa kondisi itu terjadi pada perempuan hamil.
Penelitian ini menyoroti bagaimana perubahan pada layanan bersalin yang dipaksakan oleh penguncian dan pembatasan juga berdampak pada kesehatan mental perempuan hamil.
Studi yang diterbitkan di BMC Pregnancy and Childbirth tersebut, menemukan adanya perubahan pada jadwal konsultasi tatap muka, di mana perubahan itu telah memengaruhi kesejahteraan perempuan hamil.
Penulis studi senior Dr. Silvia Rigato mengatakan, sangat penting untuk melindungi kesejahteraan perempuan selama kehamilan, demi memastikan keselamatan rahim dan juga anak.
Melansir dari Medical Express, studi ini menemukan ada lonjakan tingkat depresi yang dilaporkan sebesar 30 persen dari tingkat pra-pandemi pada perempuan hamil, yaitu dari 17 persen menjadi 47 persen. Hal tersebut juga meningkat pada kecemasan, yang melonjak dari 37 persen menjadi 60 persen.
Studi peer-review dari 150 perempuan berlangsung selama puncak krisis Coronavirus, yaitu antara April 2020 dan Januari 2021, sebelum program vaksinasi diluncurkan. Studi ini dipimpin oleh Dr. Maria Laura Filippetti dan Dr. Rigato, dari Essex Baby Lab di Universitas Essex.
Penelitian ini menunjukkan, bahwa trauma prenatal seperti yang dialami selama pandemi Covid-19, secara signifikan meningkatkan kerentanan terhadap masalah kesehatan mental.
Selain itu, penelitian juga mengatakan bahwa perempuan hamil dengan gejala depresi, lebih tinggi dilaporkan karena merasa kurang terikat dengan bayi mereka yang belum lahir.
Dr. Rigato mengatakan, sementara hasil ini sejalan dengan pengamatan sebelumnya, bahwa suasana hati perempuan selama kehamilan dapat memengaruhi hubungan awal dengan anaknya.
Baca Juga: Sejumlah Daerah di Indonesia Mengalami Kenaikan Level PPKM
“Tentunya ini memperkuat pihak berwenang untuk mendukung perempuan selama kehamilan dan periode pasca kelahiran, demi melindungi kesehatan mereka dan perkembangan mereka,” ungkap Dr. Rigato.
Di sisi lain, penelitian juga mengungkapkan adanya efek positif yang diperankan oleh dukungan sosial, di mana dukungan ini akan melindungi kesehatan mental mereka.
“Tingginya tingkat depresi dan kecemasan selama pandemi menunjukkan, bahwa perempuan hamil menghadapi krisis kesehatan mental secara signifikan, yang dapat mengganggu dan merusak ikatan ibu-bayi selama kehamilan. Dan ini berpotensi berdampak pada hasil persalinan, serta perkembangan bayi dan anak di kemudian hari,” ungkap Dr. Maria Laura Filippetti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!