Suara.com - Pandemi Covid-19 telah berdampak bagi banyak kehidupan masyarakat. Salah satunya ialah banyak anak yang kehilangan orangtuanya.
Menurut data dari Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluaraga Berencana (DP3AKB), terdapat 407 anak di Semarang telah kehilangan orangtua nya, dan 53 anak yatim piatu.
Menurut National Director SOS Children’s Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo. jumlah kematian akibat Covid-19 di usia produktif, membuat anak-anak kehilangan kedua orangtuanya.
“Menurut data yang kita dapat dari Kementerian Sosial terhitung akhir Desember 2021, terdapat 37.951 anak yang kehilangan orangtuanya semasa pandemi,” ungkapnya dalam acara ‘Aktualisasi Diri Melalui Kekuatan Kebaikan’, Rabu (9/2/2022).
Tak hanya itu, mereka juga berpotensi mengalami perubahan pola pengasuhan. Gregor mengatakan pengasuhan pengganti berpotensi menghadapi berbagai keterbatasan, seperti keterbatasan fisik, mental, dan ekonomi.
Permasalahan ini tentunya akan memberi dampak besar bagi pemenuhan hak dasar seorang anak, seperti hak pendidikan dan juga kesehatan.
Oleh karena itu, Gregor mulai merespon dengan pengasuhan alternatif berbasis keluarga. Ia mengatakan bahwa SOS Children’s Village Indonesia berkolaborasi dengan Bantoo.id, di mana salah satu bentuk tindakannya adalah dengan menggalang dana untuk anak-anak di Semarang.
“Ini adalah angka yang menggerakkan kami untuk berkolaborasi untuk menggalang dana, yang 100 persen akan disalurkan kepada anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19,” tuturnya.
“Kami telah melakukan assessment terhadap beberapa anak di Semarang. Dan hasilnya terdapat 15 anak yang kondisinya sangat mendesak untuk dibantu,” lanjut Gregor Hadi Nitihardjo.
Baca Juga: Riset HP: Orang Tua Indonesia Sepakat Teknologi Bantu Pendidikan Anak
Lewat donasi yang terkumpul, ini akan bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan anak, seperti asupan nutrisi, biaya pendidikan, akses layanan kesehatan dan penguatan ekonomi keluarga pengasuh anak, serta dukungan psikososial agar kondisi emosi anak tetap stabil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa