Suara.com - Pemberian vaksin booster sudah dimulai sejak awal Januari lalu, dan akan dilakukan terus hingga merata di seluruh Indonesia. Setidaknya ada beberapa vaksin yang digunakan sebagai booster. Namun perlu dicermati juga bahwa efek samping vaksin booster juga wajib diwaspadai.
Beberapa vaksin yang digunakan, seperti Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna, memiliki beberapa efek yang berbeda. Ada yang merasakannya dengan cukup serius, namun ada pula yang gejalanya ringan bahkan tak terasa.
Berikut beberapa efek samping vaksin booster yang umum muncul.
1. Vaksin Sinovac
Vaksin ini digunakan sebagai booster setelah jarak 6 bulan vaksin kedua. Mungkin banyak pula dari Anda yang mendapatkan dua dosis vaksin ini sebelumnya, dan sudah merasakan pula KIPI dari vaksin ini.
Beberapa efek yang mungkin timbul antara lain adalah reaksi lokal seperti nyeri pada lokasi suntikan, atau gejala ringan seperti pusing, pegal ringan, dan sebagainya. Umumnya gejalanya tak parah.
Vaksin ini dapat dikatakan menjadi salah satu vaksin yang memiliki KIPI paling jelas dan terasa. Vaksin ini bisa menjadi booster setelah jarak 6 bulan vaksin kedua, dan bisa lebih dari itu.
Beberapa efek samping yang sering muncul, dan terasa lebih keras dari Sinovac, adalah sebagai berikut.
- Demam
- Nyeri sendi dan otot
- Nyeri pada lokasi suntikan, beberapa mengeluhkan bahkan tangan sampai sulit digerakkan
Vaksin AztraZeneca atau dikenal dengan sebutan AZ menjadi booster selanjutnya yang bisa didapatkan. Aturan booster ini sama, 6 bulan setelah vaksin dosis kedua diberikan.
Efek samping vaksin booster AZ antara lain adalah nyeri di lokasi suntikan, gatal, terjadi pembengkakan, sakit kepala, rasa lelah dan lemas, demam, mual, hingga kemerahan.
4. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna diberikan sebagai vaksin booster homolog dan heterolog pada vaksin primer AZ, Pfizer, atau Jenssen. Sama, diberikan setelah 6 bulan dari dosis kedua, dan disuntikkan sebanyak setengah dosis.
Efek yang paling sering terdeteksi antara lain merasa mual, demam, sakit kepala, dan rasa lemas setelah beberapa jam menerima vaksin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan