Suara.com - Virus corona varian omicron bukan hanya lebih menular. Bahkan, varian omicron disebut memiliki kemampuan reinfeksi lebih tinggi.
Dilansir dari Times of India, sebuah studi baru-baru ini oleh Imperial College London telah menunjukkan bahwa risiko infeksi ulang dengan corona omicron lebih dari lima kali lebih tinggi daripada jenis lainnya. Hal itu menjadi salah satu ciri-ciri omicron yang membedakan dari yang lainnya.
Kasus infeksi ulang lebih banyak ditemukan pada varian omicron, kata para ahli. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature, para peneliti mengatakan bahwa varian omicron yang sangat menular dari SARS-CoV-2, telah secara signifikan meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi ulang dengan Covid, tidak seperti varian sebelumnya.
Sesuai data yang dibagikan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris, sebelum pertengahan November, sebelum waktu ketika jenis virus corona omicron ditemukan, infeksi ulang menyumbang sekitar 1 persen dari kasus Covid-19 yang dilaporkan, tetapi tingkat sekarang telah meningkat menjadi sekitar 10 persen.
Seperti namanya, reinfeksi adalah ketika tubuh manusia terpapar patogen yang sama bahkan setelah infeksi pertama kali.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, "Infeksi ulang dengan virus yang menyebabkan Covid-19 berarti seseorang terinfeksi, sembuh, dan kemudian terinfeksi lagi. Setelah pulih dari Covid-19, sebagian besar individu akan memiliki perlindungan dari pengulangan infeksi. Namun, infeksi ulang memang terjadi setelah Covid-19."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan tentang kemungkinan infeksi ulang karena strain omicron.
"Bukti awal menunjukkan mungkin ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan omicron (yaitu, orang yang sebelumnya memiliki Covid-19 dapat terinfeksi ulang lebih mudah dengan omicron), dibandingkan dengan varian lain yang menjadi perhatian, tetapi informasinya terbatas," katanya.
Lebih banyak infeksi adalah alasan untuk infeksi ulang, kata Catherine Bennett, ahli epidemiologi di Universitas Deakin. Dengan lebih banyak orang yang sekarang sudah terpapar virus, ada kemungkinan lebih tinggi untuk melihat infeksi ulang, jelasnya.
Baca Juga: Covid-19 Omicron Masih Melonjak, Luhut: Tidak Perlu Panik
Tetapi kemampuan varian untuk menghindari kekebalan mungkin memainkan peran, Bennett mengatakan kepada media yang juga telah dikatakan oleh banyak ahli kesehatan lainnya. Banyak penelitian telah mengkonfirmasi bahwa varian omicron mengecoh kekebalan yang disebabkan oleh vaksinasi juga.
Meskipun gejala omicron dikatakan ringan, para ahli dan mereka yang telah terinfeksi lebih dari satu kali mengatakan bahwa gejala infeksi ulang COVID jauh lebih parah. Mengikuti laporan pengalaman orang yang terinfeksi ulang COVID, dapat dikatakan bahwa gejala infeksi ulang dan infeksi ulang tidak berbeda satu sama lain.
Pakar kesehatan mengatakan bahwa gejala infeksi ulang bervariasi dari orang ke orang seperti gejala infeksi COVID.
Sementara banyak orang mengalami sakit tenggorokan, pilek, banyak orang lain bisa mengalami sakit kepala ringan hingga parah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia