Suara.com - Kasus kematian Covid-19 di Indonesia sejak ditemukannya omicron kembali mencapai rekor tertinggi. Kementerian Kesehatan mencatat ada 317 pasien COVID-19 RI yang meninggal dunia pada Kamis (24/2/2022).
Sejak gelombang omicron melanda Indonesia, pemerintah seringkali menarasikan bahwa gejala omicron relatif lebih ringan. Tapi, awal Januari, Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. telah memperingatkan agar tidak menganggap Omicron sebagai varian ringan. Ia menegaskan bahwa varian omicron juga menjadi penyebab kematian orang di seluruh dunia.
Senada dengan WHO, ahli patologi klinik Universitas Sebelas Maret dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, FISQua, juga mengatakan bahwa sedari awal Indonesia keliru menarasikan bahwa omicron ringan.
"Kita menyebut "Omicron ringan" itu karena sudah pernah melewati fase yang sangat berat di Delta. Maka kita katakan bahwa Omicron itu ringan," ujar Tonang saat dihubungi Suara.com.
Tonang menegaskan, meski demikian hal tersebut tidak berarti bahwa terinfeksi Omicron itu tidak berisiko. Artinya seorang yang terinfeksi Covid-19 tetap berisiko terjadi berburukan termasuk fatal hingga kematian.
"Awal-awal gelombang omicron, didominasi oleh Sub-varian BA.1 Ini yang memiliki pertumbuhan sangat lebih cepat daripada delta di saluran nafas, tapi 10x lebih lambat di paru-paru dibandingkan delta. Maka cenderung memang Omicron lebih ringan daripada delta," ujar Tonang.
Tapi, oada perkembangannya kemudian, mulai banyak sub-varian BA.2 yg secara genetik, jarak perbedaannya ke delta lebih dekat daripada BA.1 ke delta. Diduga termasuk risiko kerusakan di paru-parunya.
"Maka hal tsb yang diduga memicu peningkatan angka kematian akhir-akhir ini. Ini sebenarnya mengingatkan kita jangan salah memaknai kata-kata "Omicron itu ringan" karena disebut ringan itu dibandingkan delta, bukan berarti ringan yang tidak bahaya," ujar Tonang.
Baca Juga: Solusi Kesehatan Lengkap untuk Keluarga, MILVIK Dokter Dukung Skema Perawatan Covid-19 Kemenkes
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya