Suara.com - Bagi beberapa penderita, sinusitis bisa sangat menyakitkan karena menyebabkan sakit kepala parah dan tidak dapat bernapas.
Sinusitis atau rinosinusitis merupakan peradangan pada jaringan yang melapisi sinus dan hidung. Salah satu fungsi sinus adalah memproduksi lendir.
Lendir seharusnya dapat mengalir ke bagian belakang tenggokan, di mana lendir bisa ditelan, lapor Health.
Tapi ketika mekanisme pertahanan gagal, benda asing seperti alergen, iritan, atau kuman, dapat memicu pembengkakan yang menghalangi drainase sinus normal.
Kondisi ini dapat menyebabkan sinus memproduksi lendir, menyebabkan nyeri dan tekanan pada sinus, jelas American Academy of Family Physicians (AAFP).
"Sumber peradangan sinus yang sangat umum adalah infeksi. Seringkali disebabkan oleh rhinovirus, jenis virus penyebab flu biasa," ujar ahli THT Timothy R. Boyle, MD, dari Sistem Kesehatan Klinik Marshfield di Wisconsin.
Jenis peradangan yang terjadi di lapisan sinus sangat mirip dengan yang terjadi di paru-paru.
Bagaimana mengobati sinus?
Sebagian besar kasus sinusitis akut akan sembuh dengan sendirinya dalam 10 hari. Bahkan, penderitanya mungkin tidak membutuhkan perawatan.
Baca Juga: Infeksi Sinus vs Virus Corona Covid-19, Begini Cara Bedakan Gejalanya!
Namun, menurut laman Cleveland Clinic, dokter kemungkinan akan menyarankan obat:
- Dekongestan
- Pereda nyeri
- Kompres hangat ditempatkan di atas hidung dan dahi untuk meredakan tekanan sinus yang menyakitkan
- Semprotan hidung saline untuk mengeluarkan lendir berlebih
- Semprotan hidung obat, tetapi batasi penggunaan tidak lebih dari tiga hari kecuali jika diresepkan
- Membersihkan dengan cairan untuk membantu mengencerkan lendir
- Istirahat
Sementara untuk sinusitis kronis, pengobatannya bisa meliputi:
- Semprotan hidung kortikosteroid
- Steroid oral
- Obat lain untuk mengobati kondisi yang mendasarinya (seperti antihistamin untuk alergi atau perawatan antijamur)
- Pembedahan (untuk menghilangkan obstruksi)
Apabila gejala sinusitis bertahan hingga lebih daro 10 hari atau tiba-tiba memburuk, maka segera konsultasikan dengan dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas