Suara.com - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen menyebutkan masih ada kesenjangan upah antara pria dan wanita di Indonesia sehingga partisipasi perempuan dalam angkatan tenaga kerja minim.
"Di sektor formal saat ini pria berpenghasilan sekitar 30 persen lebih banyak daripada wanita. Sementara di sektor informal, kesenjangan itu meningkat hingga 50 persen," kata Satu dalam webinar Women in Leadership di Jakarta, Senin (7/3/2022).
Maka dari itu, penting untuk menutup kesenjangan upah tersebut dan menerapkan strategi untuk merekrut, mempertahankan, dan mempromosikan perempuan agar partisipasi angkatan kerja wanita bisa meningkat.
Ia menilai hal tersebut juga suatu keharusan mengingat wanita lebih banyak merasakan dampak negatif pandemi lantaran banyak perempuan yang bekerja di perhotelan, sektor ritel, atau industri garmen.
Sektor-sektor itu, kata dia, tentunya terdampak sangat keras oleh COVID-19 sehingga menyebabkan wanita kehilangan pekerjaan yang signifikan dan mengalami pengurangan jam kerja.
Di sisi lain, Satu berharap perempuan bisa lebih dominan dalam dunia usaha.
"Meskipun Indonesia telah memiliki jaringan pengusaha perempuan yang sangat aktif, wanita masih terus menjalankan usaha yang lebih kecil dan kurang produktif ketimbang laki-laki," tegasnya.
Dengan demikian, menurut dia, menutup kesenjangan gender adalah hal yang benar sekaligus merupakan kebijakan yang baik dalam mendorong pembangunan dan pemulihan.
Selama ini, masih terdapat kumpulan bakat wanita yang sebagian besar belum dimanfaatkan di Tanah Air sehingga seluruh peluang perlu digali untuk sepenuhnya mengembangkan dan memanfaatkan potensi perempuan.
Baca Juga: Jelang Hari Perempuan Internasional, Sri Mulyani: Perempuan Harus Jadi Inspirasi
Meningkatkan keterwakilan pemimpin perempuan, pengambil keputusan, dan peserta angkatan kerja, lanjut dia, akan menjadi penting untuk memajukan kesetaraan gender dan mencapai panggilan sosial, ekonomi, dan pembangunan. [Antara]
Berita Terkait
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Berapa Gaji Sri Mulyani saat Jadi Petinggi Bank Dunia? Kini Kena Reshuffle Prabowo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah