4. Booster Harus Ditingkatkan
Vaksin booster atau vaksinasi dosis ketiga, terbukti bisa mengurangi gejala keparahan saat terinfeksi Covid-19, sehingga jumlahnya masih harus ditingkatkan maksimal.
Per 7 Maret 2022, masih ada 12,6 juta orang yang baru divaksinasi booster Covid-19.
"Angka cakupan sekitar 5 hingga 6 persen sekarang ini nampaknya masih terlalu rendah," tuturnya.
5. Angka Kematian Harian Covid-19 Masih Tinggi
Banyak pakar menyoroti, meski kasus kesembuhan meningkat dan kasus baru menurun, tapi kematian masih terus bertambah, bahkan dianggap masih tinggi, meskipun sangat jauh jika dibandingkan pada gelombang Delta di Juni hingga Agustus 2021 silam.
"Angka kematian nasional masih perlu dikendalikan, diharapkan dapat kembali ke data awal Januari 2022 dimana yang wafat tidak sampai 10 orang per hari," katanya.
6. Penularan Masih di Atas 5 Persen
Risiko Penularan atau positivity rate di Indonesia versi tes PCR, per 7 Maret 2022, masih di angka 32 persen. Namun kata Prof. Tjandra baiknya angka ini harus ditekan.
Baca Juga: Naik Pesawat dan Kereta Api Kini Tak Harus Tes Antigen atau PCR, Ini Syaratnya
"Angka kepositifan tentunya sudah menurun, akan baik kalau kepositifan sudah di bawah 5 persen," jelas Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.
7. WGS Harus Tetap Aktif
Selain masih banyaknya masyarakat yang belum terlindungi, varian baru Covid-19 yang lebih menular dan bisa menyebabkan penyakit berbahaya bisa jadi ancaman terjadinya gelombang pandemi baru.
Itulah sebabnya, aktivitas whole genom squencing (WGS) atau kegiatan mengurutkan struktur dan keturunan virus harus terus berjalan.
"Juga WGS perlu ditingkatkan untuk wanti-wanti dan deteksi dini kalau ada varian baru, dapat termasuk juga surveilans limbah," tutup Prof. Tjandra.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!