Suara.com - Saat ini, penggunaan ear buds wireless sudah cukup populer. Banyak orang menggunakannya di telinga untuk sekadar mendengarkan musik, komunikasi atau bermain game.
Tapi, meningkatnya jumlah orang yang memakai ear buds ini. Artinya, meningkatkan pula risiko infeksi parah akibat penggunaan ear buds pada telinga.
Dalam hal ini, seorang ahli telah memperingatkan risiko infeksi telinga yang cukup umum, terutama pada anak-anak.
Gejala infeksi telinga ini bisa muncul lebih cepat, seperti rasa sakit di dalam telinga, kesulitan jantung dan perasaan tertekan.
Ahli telinga, hidung dan tenggorokan, Dr Elias Michaelides mengatakan banyak pasien mengalami masalah ini pada telinga, termasuk rasa sakit pada telinga dan keluar cairan dari telinga.
Salah satu penyebab mereka mengalami infeksi telinga adalah penggunaan ear buds dan semacamanya yang terlalu sering, baik karena tuntutan pekerjaan maupun keperluan gym.
Dr Michaelides pun memperingatkan penggunaan ear buds atau semacamnya dalam waktu lama bisa menyebabkan masalah seperti eksim dan infeksi telinga.
"Karena, lilin dan kotoran lainnya pada telinga bisa menumpuk pada ear buds atau semacamnya. Jika lembab, hal ini bisa menyebabkan infeksi telinga," kata Dr Michaelides dikutip dari The Sun.
Dr Michaelides pun merekomendasikan orang-orang yang memang harus menggunakan ear buds atau semacamnya untuk melepaskannya selama 5 menit setiap jamnya.
Baca Juga: CDC Prediksi Virus Corona Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Musiman
"Seharusnya penggunaan alat ini tidak menyebabkan rasa sakit atau iritasi setelah memakainya," katanya.
Karena penggunaan gadget secara terus-menerus, Dr Michaelides mengatakan earbud harus dibersihkan setidaknya sekali sehari dan istirahat secara teratur.
Jika Anda merasa mengalami infeksi telinga, Anda tidak perlu panik karena kondisi ini biasanya akan berlangsung selama 3 hari saja.
Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh ear buds.
Pengobatan lain termasuk menempatkan kain flanel hangat di telinga dan menghilangkan kotoran apapun di dalam telinga.
Anda juga harus menghindari membiarkan air dan sampo masuk ke telinga dan menghindari penggunaan produk seperti antihistamin. Karena, tidak ada bukti produk antihistamin itu bekerja untuk telinga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif