Suara.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Indonesia bisa terhindar dari lonjakan kasus positif Covid-19 subvarian omicron BA.2, salah satunya berkat tingkat vaksinasi yang tinggi.
Kondisi tersebut, klaim Menkes Budi, berbeda dengan sejumlah negara lain di Asia dan Eropa yang kembali alami peningkatan infeksi akibat omicron siluman tersebut.
"Karena vaksinasi kita mulainya lebih lambat dibanding Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. Sehingga level antibodi Indonesia masih tinggi," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/3/2022).
Budi menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan informasi terkait kenaikan kasus di beberapa negara Eropa, Hongkong, dan China akibat paparan BA.2 yang lebih menular daripada omicron asli.
Diakui Budi bahwa varian omicron juga telah dominan di Indonesia. Hanya saja, dominasi varian tersebut tidak sampai menimbulkan lonjakan kasus saat ini.
Selain karena tingkat antibodi masyarakat Indonesia rata-rata masih tinggi dari vaksinasi, tapi juga faktor dari lonjakan kasus akibat gelombang delta pada 2020 lalu yang menciptakan antibodi alami.
"Sehingga banyak yang punya antibodi dari infeksi bukan vaksinasi. Hasil penelitian menunjukan yang sudah pernah Covid lalu divaksin, daya tahan tubuh sangat kuat dan bertahan lama."
"Kombinasi itu yang terjadi di India dan Indonesia. Jadi pas omicron datang sudah dubble imunitasnya, ilmiahnya super imuniti," jelas Budi.
Status superimuniti itu yang menjadi salah satu faktor pelonggaran aturan terkait Covid-19 dilakukan. Termasuk juga berkaitan dengan pelaksanaan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.
Baca Juga: Nilai Ekspor Kopi, Teh dan Rempah-rempah Sumut Mulai Meningkat
Target pemerintah, hari raya umat muslim itu bisa dilakukan secara normal tahun ini.
"Presiden concern kita bisa melaksanakan Ramadhan dan Idulfitri lebih baik setelah dua tahun, agar merayakan Idulfitri secara normal," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan