Suara.com - Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah medis yang bissa disembuhkan jika pasien minum obat untuk jangka waktu yang tepat tanpa gangguan. Tapi, kondisi ini juga bisa menyebabkan kematian bila Anda tidak minum obat dengan tepat.
Dr. Somashekar N, Direktur Institut Tuberkulosis Nasional mengatakan pasien harus minum obat TBC secara ketat minimal 6 bulan agar sembuh total. Tapi, masa pengobatan ini juga bisa lebih lama berdasarkan jenis TBC.
"Karena bakteri Mycobacterium Tuberculosis berkembang dengan lambat, membelah sangat lambat dan membutuhkan waktu lama untuk berkembang dari infeksi biasa menjadi penyakit TB. Oleh karena itu dibutuhkan terapi yang lebih lama," kata Dr Somashekar dikutip dari Times of India.
Sekitar 10 hingga 12 persen pasien yang sembuh dapat tertular TB lagi, yang disebut sebagai TB kambuhan dan paling sering terjadi pada perokok, pecandu alkohol dan orang dengan diabetes tak terkontrol.
"Kurang gizi adalah alami lain. Karena itulah, tindak lanjut pasca pengobatan selesai di mana pasien harus kontrol tiap 6 bulan sangat penting selama 2 tahun, meskipun tanpa gejala," katanya.
Jika gejala TB terlihat selama periode ini, pasien harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Terkait korelasi antara tuberkulosis dan Covid-19, Kepala Dinas Kesehatan NTI, Dr Ravichandra C. mengatakan, sejauh ini belum ada bukti hubungan langsung antara keduanya.
"Di mana ada lebih banyak kasus virus corona, lebih banyak kasus TB ekkstra paru yang dilaporkan," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis