Suara.com - Down syndrome atau sindrom down merupakan kondisi yang membuat anak memiliki kesulitan tumbuh dan berkembang serta memiliki bentuk fisik yang khas.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut mulai dari kelainan genetik, faktor keturunan, hingga kebiasaan yang tidak sehat.
Meski anak dengan down syndrome memiliki kondisi fisik yang khas, bukan berarti hal tersebut menghalangi mereka untuk berkembang. Anak down syndrome justru punya kelebihan dan potensi yang lebih dibanding anak yang normal.
Hal itu dikatakan oleh Psikiater Anak & Remaja RSJMM Bogor, dr. Ira Savitri Tanjung, SpKJ (K).
"Biasanya anak dengan down syndrome punya bakat yang melebihi dari anak normal seusianya. Nah, bakat inilah yang harus dikembangkan,” ungkapnya dalam Webinar Mengenal Anak Sindrom Down, Minggu (10/4/2022).
Meski memiliki bakat yang melebih anak normal seusianya, anak dengan down syndrome juga mempunyai beberapa titik kelemahan. Salah satunya lebih sulit mengajarkan berjalan dan berbicara.
“Jadi di sini kita harus ekstra sabar dan maklum dengan kelemahan dan keterbatasan tersebut,” lanjut dr. Ira Savitri.
Peran ayah dan ibu juga penting agar terus kompak mendidik anak dengan down syndrome. Tidak hanya itu, orangtua juga harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi yang mereka hadapi.
Dan yang terpenting, untuk mengembangkan bakat atau potensi anak dengan down syndrome, dapat dicapai bila anak dalam kondisi prima dan terhindar dari gangguan kesehatan.
Baca Juga: Kronologi Klitih di Gedongkuning Tewaskan Siswa SMA, Menu Buka Puasa Masjid Jogokariyan
“Dengan membantu anak dalam mencapai tahap perkembangannya, serta menanggulangi permasalahan kesalahan, ini kita harapkan anak dapat mencapai tingkat pertumbuhan dan peningkatan yang optimal,” pungkas dr. Ira Savitri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional