Suara.com - Bercanda dan saling jahil sebenarnya hal yang biasa dilakukan anak-anak. Tetapi ada batas tipis antara bercanda dengan perundungan atau bullying yang terkadang tidak disadari oleh anak-anak.
Padahal dampak dari kedua tindakan itu bisa sangat berbeda. Bercanda bisa jadi menandakan kedekatan antar anak. Sementara bullying bisa berdampak serius secara mental pada korban.
Untuk itu perlu peran orang dewasa dalam mengingatkan anak bisa membedakan bercanda dengan tindakan bullying.
Dikutip dari Times of India, bercanda adalah keadaan bermain satu sama lain tanpa ada yang menyakiti perasaan, meski mungkin saling mengolok.
Aksi itu sebagian besar dinikmati oleh orang yang komentar atau tindakannya diarahkan seperti saling memanggil nama lucu atau membuat lelucon lucu.
Sedangkan bullying dimaksudkan untuk meremehkan orang yang diejek dan tidak dinikmati oleh semua orang. Bahkan bisa sampai ke tingkat kekerasan fisik dan agresi.
Sebagian besar tindakan bullying dimulai dengan ejekan, tetapi kemudian berlanjut ke titik yang menghina, menyebabkan rasa sakit emosional dan fisik. Seperti memanggil dengan nama yang kejam atau memaksa untuk melakukan hal-hal yang merendahkan.
Anak-anak, terutama yang masih kecil, sering takut untuk mengungkapkan masalah bullying kepada orang tua. Bisa jadi karena mereka merasa terhina atau terancam.
Meski begitu, ada tanda-tanda anak menjadi korban bullying yang bisa diperhatikan oleh orangtua.
Baca Juga: Merapi Tak Pernah Ingkar Janji, Mencuri Adalah Perbuatan Tercela
1. Terdapat Luka atau Memar yang Tidak Dapat Dijelaskan
Penindasan bahkan dapat menyebabkan kekerasan fisik. Jika anak memiliki luka atau memar di tubuh yang tidak dapat mereka jelaskan, cobalah untuk bicara bersama bisa jadi mungkin menyembunyikan sesuatu. Perubahan suasana hati yang sering juga bisa disebabkan oleh bullying.
2. Hanya Punya Sedikit Teman
Beberapa teman juga merupakan tanda intimidasi. Anak-anak yang diintimidasi merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
3. Anak Tidak Mau Pergi ke Sekolah
Jika anak biasanya membuat alasan untuk bolos sekolah, coba cari alasan di baliknya. Bisa jadi alasannya karena takut bertemu dengan teman-temannya.
4. Mulai Berbohong atau Mencuri Uang
Sering berbohong, mencuri uang, atau perilaku negatif apapun yang sebelumnya tidak pernah dilakukan anak, bisa jadi akibat perilaku bullying yang dialaminya. Mereka mungkin mencoba mencuri untuk membayar pelaku bullying.
5. Nilai Sekolah Turun
Penindasan dapat memengaruhi kesehatan mental anak. Akibatnya bisa menyebabkan tidak konsentrasi saat belajar yang dapat memengaruhi kinerja akademiknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif