Suara.com - Pesepak bola Cristiano Ronaldo dan pasangannya, Georgina Rodriguez, sedang berduka. Salah satu dari anak kembarnya yang baru lahir meninggal dunia, Senin (18/4/2022) waktu setempat.
"Dengan kesedihan terdalam, kami harus mengumumkan bahwa putra kami telah meninggal. Ini adalah rasa sakit terbesar yang dapat dirasakan oleh setiap orang tua," tulis bintang Manchester United itu dalam cuitan Twitter.
Ia melanjutkan bahwa hanya kelahiran anak perempuannya yang memberi kekuatan dalam menjalani kondisi tersebut.
"Hanya kelahiran putri kami yang memberi kami kekuatan untuk menjalani momen ini dengan harapan dan kebahagiaan," sambungnya.
Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez mengumumkan kabar kehamilan anak kembar mereka pada Oktober tahun lalu. Pada Desember, mereka mengungkap jenis kelamin kedua buah hatinya.
Namun, kini mereka hanya bisa membesarkan putrinya.
"Putra kami, kau adalah malaikat kami. Kami akan selalu mencintaimu."
Dalam surat terbuka yang diunggah Cristian Ronaldo, ia tidak menyebutkan penyebab meninggalnya sang buah hati.
Terlepas dari ini, WebMD menjelaskan bahwa melahirkan bayi kembar memang memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Berikut beberapa komplikasi tersebut:
Baca Juga: Merasa Kehilangan, Seorang Bayi Kembar Cristiano Ronaldo dengan Georgina Rodriguez Meninggal
1. Lahir prematur
Bayi kembar berisiko lahir prematur sebelum 36 minggu dan memiliki masalah kesehatan ketika baru lahir. Terkadang, bayi kembar prematur juga mengalami cacat permanen.
2. Berat badan lahir rendah
Lebih dari setengah anak kembar lahir dengan kondisi ini, dengan berat kurang dari 2,3 kilogram. Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan setelah lahir, yakni:
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
- Cacat mental
- Cerebral Palsy
Namun, ini lebih mungkin terjadi jika bayi lahir sebelum 32 minggu atau beratnya kurang dari 1,5 kilogram.
3. Sindrom transfusi bayi kembar
Twin to twin transfusion syndrome (TTTS) biasanya terjadi pada kembar identik, yang berbagi plasenta. TTTS terjadi ketika satu bayi mendapat terlalu sedikit darah daripada yang lainnya.
Dokter dapat mengatasi TTTS dengan operasi laser untuk menutup sambungan pembuluh darah atau dengan amniosentesis untuk mengalirkan kelebihan cairan ketuban.
4. Preeklamsia
Sang ibu dua kali lebih berisiko menderita preeklamsia daripada wanita yang mengandung satu bayi. Preeklamsia ditandai dengan:
- Tekanan darah tinggi
- Pembengkakan
- Sakit kepala
- Perubahan penglihatan
Jika tidak diobati, preeklamsia dapat membuat bayi kekurangan oksigen dan nutrisi, serta dapat merusak organ tubuh.
5. Diabetes gestasional
Ketika ibu hamil menderita diabetes, ada kemungkinan bayi tumbuh terlalu besar. Melahirkan bayi besar meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan.
Bayi juga lebih mungkin mengalami masalah pernapasan dan gula darah rendah saat lahir.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas