Suara.com - Zinc atau seng salah satu nutrisi yang mempengaruhi banyak sistem dalam tubuh. Seng membantu membuat sel dan enzim baru, memproses karbohidrat, lemak dan protein dalam makanan dan penyembuhan luka.
NHS mengatakan kekurangan seng hampir tidak menimbulkan gejala. Tapi, ada beberapa gajala umum kekurangan seng yang bisa dikenali, termasuk hilangnya atau berkurangnya bau dan rasa, penyembuhan luka yang buruk, rambut rontok, kulit kasar, ruam, libido rendah pada pria, sariawan, lesu, dan kuku cacat.
Jika gejala kekurangan seng itu berlanjut, Anda bisa mengalami masalah kekebalan serius, diare parah, rambut rontok parah, kehilangan penglihatan di malam hari, dan ruam yang signifikan di sekitar mulut dan alat kelamin.
Ada pula gejala lain kekurangan seng, termasuk infeksi, terutama pada area kulit, pernapasan, GI dan kandung kemih.
Beberapa orang juga mengalami rasa logam di mulut, bibir pecah-pecah, mengelupas, anoreksia dan kehilangan nafsu makan.
National Institutes of Health (NIH) mengatakan kekurangan seng biasanya terjadi akibat asupan atau penyerapan seng yang tidak memadai, peningkatan kehilangan seng dari tubuh atau peningkatan kebutuhan seng.
NHS mengatakan jumlah seng yang Anda butuhkan adalah sekitar 9,5 mg sehari untuk pria berusia 19 hingga 64 tahun dan 7 mg sehari untuk wanita.
Badan kesehatan mengatakan Anda harus bisa mendapatkan semua seng yang Anda butuhkan dari diet harian Anda.
Meskipun beberapa orang memilih untuk mengonsumsi suplemen, tidak pernah disarankan untuk mengonsumsi lebih dari yang disarankan oleh dokter.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Tertular Covid-19 saat Mudik: Jangan Tunda Vaksin Hingga Hindari Kerumunan
"Konsumsi suplemen seng dosis tinggi mengurangi jumlah tembaga yang dapat diserap tubuh. Hal ini dapat menyebabkan anemia dan melemahnya tulang," kata NHS dikutip dari Express.
NHS mengatakan pola makan yang bervariasi membantu tubuh mendapatkan cukup seng. Sumber makanan seng, termasuk ayam, daging merah, dan seral yang diperkaya.
Orang-orang menggunakan seng oral untuk membantu mengobati pilek, tetapi dapat menurunkan efektivitas obat-obatan tertentu dan menyebabkan efek samping.
Saat orang mengonsumsi oral seng dalam jangka panjang dan dosis tinggi, ini bisa menyebabkan defisiensi tembaga.
Orang dengan defisiensi tembaga mungkin mengalami masalah neurologis, seperti mati rasa dan kelemahan pada lengan dan kaki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat