Suara.com - Kolesterol tinggi lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan. Penyakit ini meningkatkan risiko Anda menderita penyakit arteri perifer (PAD).
NHS mengatakan PAD adalah kondisi yang terjadi akibat penumpukan timbunan lemak di arteri membatasi suplai darah ke otot-otot kaki. Kondisi ini disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Bila seseorang dengan kolesterol tinggi menderita penyakit arteri perifer, ada satu gejala yang bisa diperhatikan, yakni kuku kaki yang tumbuh lambat dan rapuh.
"Banyak orang dengan penyakit arteri perifer tidak memiliki gejala. Tapi, beberapa orang mengalami rasa sakit yang menyiksa pada kaki ketika berjalan," kata NHS dikutip dari Express.
Rasa sakit pada kaki ini biasanya hilang setelah istirahat beberapa menit. Secara medis, kondisi ini disebut sebagai klaudikasio intermiten.
"Penyakit arteri perifer bisa menumpuk sepanjang hidup dan gejalanya mungkin tidak menjadi jelas sampai kemudian hari," kata NHS.
Bila Anda terken aklaudikasio intermiten, otot kaki Anda mungkin akan terasa mati rasa, lemah, berat dan lelah.
Organisasi tersebut juga memperingatkan bahwa penyakit arteri perifer ini bisa menyebabkan kondisi yang lebih buruk dari kesulitan berjalan.
Kondisi ini meningkatkan risiko mengembangkan luka yang tidak sembuh-sembuh pada tungkai atau kaki.
Baca Juga: Catat! Ini Tips Dokter Gizi Agar Tetap Tenang Menyantap Makanan Saat Lebaran
Dalam kasus yang parah, luka ini bisa berkembang menjadi area jaringan mati atau gangren yang mengharuskan kaki atau tungkai diamputasi.
Selain itu, ada beberapa gejala lain dari penyakit arteri perifer, seperti:
- Rambut rontok di kaki
- Mati rasa atau kelemahan pada kaki
- Bisul (luka terbuka) di kaki yang tidak sembuh-sembuh
- Mengubah warna kulit pada kaki Anda, seperti pucat atau biru
- Kulit mengkilap
- Disfungsi ereksi
- Otot-otot di kaki Anda menyusut
Penyakit arteri perifer ini bisa didiagnosis melalui pemeriksaan fisik oleh dokter dengan cara membandingkan tekanan darah di lengan dan pergelangan kaki.
Meski demikian, kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya.
British Heart Foundation (BHF) merekomendasikan semua orang dewasa untuk melakukan pemeriksaan kolesterol pada usia berapa pun, bahkan jika mereka merasa benar-benar sehat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia