Suara.com - Mieke Wijaya meninggal dunia karena menderita kanker dan diabetes di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (3/5/2022) malam.
"Mama itu awalnya diabetes. Dan akhirnya ada kanker," ungkap Nia Zulkarnaen, anak Mieke Wijaya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (3/5/2022).
Orang yang menderita diabetes seperti mendiang Mieke Wijaya perlu berhati-hati mengelola penyakitnya selama dan setelah perawatan kanker.
Pasien biasanya lebih fokus mengatasi kanker yang dideritanya, tetapi mengelola diabetes juga sangat penting untuk kesehatannya dan bisa mempengaruhi keberhasilan rencana perawatannya.
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat cukup insulin atau menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas untuk mengontrol glukosa dalam darah.
Terlalu banyak glukosa dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Masalah-masalah ini mungkin termasuk penyakit jantung, gagal ginjal, masalah mata, dan masalah saraf.
Bila Anda menderita kanker sekaligus diabetes pada waktu bersamaan, konsultasilah dengan tim medis mengenai cara mengelola diabetes selama perawatan kanker.
Dilansir dari Cancer, dokter bisa memberikan informasi, memantau kesehatan dan membantu Anda menemukan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan, seperti:
1. Konsumsi makanan sehat
Baca Juga: Sopir Mengalami Serangan Jantung, Avanza Terperosok di Jalan Raya Ngawi Caruban
Makan sehat dan tepat waktu bisa membantu menjaga gula darah Anda seimbang. Makan dengan baik juga memberi tubuh Anda nutrisi penting yang dibutuhkan selama perawatan kanker.
Ahli diet onkologi dapat membantu Anda mengembangkan rencana makan berdasarkan masalah dan kebutuhan kesehatan Anda.
2. Olahraga teratur
Olahraga selama pengobatan kanker membantu tubuh Anda menggunakan gula darah. Aktivitas fisik juga dapat membantu Anda mempertahankan berat badan sehat, yang merupakan bagian penting dalam mengelola diabetes.
3. Cek kesehatan berkala
Anda perlu melacak perawatan kanker, kadar gula darah, obat diabetes, obat lain, dan efek sampingnya. Informasi ini dapat membantu Anda dan dokter Anda menentukan masalah kesehatan dan penyebabnya.
4. Kelola stres
Stres akibat kanker dan perawatannya dapat menyebabkan tubuh Anda melepaskan berbagai hormon yang meningkatkan gula darah. Hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Strategi manajemen stres dapat membantu Anda merasa lebih rileks dan tidak terlalu cemas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!