Suara.com - Banyak orang mungkin belum melakukan cara terbaik untuk buang air kecil. Padahal, hal ini bisa menempatkan Anda pada risiko masalah kesehatan serius di masa mendatang.
Masalah kesehatan ini termasuk kandung kemih terlalu aktif, yang membuat Anda lebih sering buang air kecil.
Prof Stergios Stelios Doumouchtsis, seorang konsultan dokter kandungan dan ginekolog, mengatakan wanita lebih rentan terhadap masalah kandung kemih karena anatomi mereka.
Karena, uretra atau saluran yang dilalui urine mereka lebih pendek sehingga memudahkan kuman untuk menginfeksi.
"Uretra yang lebih pendek dari sudut pandang biomekanik memiliki dampak besar pada kontinensia," kata Prof Stergios dikutip dari The Sun.
Penting bagi wanita untuk memperhatikan kebiasaan buang air kecil mereka guna mencegah gangguan dan memastikan mereka dirawat dengan cepat ketika masalah itu terjadi. Berikut ini, beberapa kebiasaan ketika buang air kecil yang salah dan harus dihentikan.
1. Mengusap dari belakang ke depan
Prof Stergios, seorang ahli terkemuka di bidang uroginekologi, mengatakan jangan pernah menyeka organ intim dari belakang ke depan setelah buang air kecil maupun buang air besar.
Karena, ada flora bakteri di sekitar anus dan daerah perianal, vagina labia dan saluran genital. Cara mengusap atau menyeka organ intim yang salah bisa memindahkan bakteri dari satu area ke area lainnya.
Baca Juga: WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun secara Global, Kecuali Amerika dan Afrika!
Kebiasaan ini bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, yang bisa menyebabkan rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri dan dorongan untuk buang air terus-menerus.
2. Keseringan menyeka
Menyeka organ intim setelah buang air kecil terkadang bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif. Sisa-sisa tisu yang tertinggal di organ intim juga bisa menyebabkan iritasi dan berpotensi memicu infeksi.
3. Mengatur waktu buang air kecil
Kandung kemih biasanya menyimpan setidaknya 450-500 ml. Tetapi, jika Anda selalu buang air kecil setiap setengah jam atau setiap jam, kandung kemih mungkin terbiasa tidak menyimpan cukup urine atau kapasitasnya hanya 200 ml kurang.
Prof Stergios pun mengatakan tidak ada salahnya menahan kencing sampai Anda benar-benar tidak tahan dan harus segera buang air kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien