Suara.com - Banyak orang melewatkan sarapan karena bukan salah satu prioritas utama ketika mereka terlalu sibuk akan hal lain. Padahal, sarapan memiliki banyak manfaat.
"Jika Anda makan sarapan secara tepat, manfaatnya termasuk kadar glukosa stabil, energi yang konsisten, keinginan ngemil lebih sedikit, dan suasana hati lebih baik," kata ahli gizi dan spesialis kesehatan usus, Marilia Chamon.
Sebuah riset pada 2021 dalam Proceedings of the Nutrition Society menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan cenderung kehilangan nutrisi penting.
Jadi, makan sarapan sebenarnya memberi nutrisi penting yang tidak selalu kita dapatkan dari makanan khas makan siang dan makan malam.
Tidak hanya itu, sarapan juga memberi efek baik bagi kesehatan mental, lapor Live Science.
Satu studi tahun 2020 yang terbit di Psychological Medicine menemukan bahwa orang-orang yang melewatkan sarapan lebih mungkin mengembangkan gangguan mood.
Penelitian lain di Public Health Nutrition menemukan hubungan kuat antara sarapan sehat dengan peningkatan kesehatan mental pada remaja.
Meski memiliki manfaat di atas, apakah sarapan penting untuk semua orang?
"Sarapan bermanfaat bagi semua orang. Makan secara teratur menandakan isyarat keamanan internal bagi tubuh," kata ahli diet Jessica Crawley.
Baca Juga: Bertemu Transpuan Berpakaian Seksi di Surabaya, Ebit Lew Beri Ceramah dan Ajak Makan di Hotel
Namun, Chamon mengatakan sarapan bukan keharusan pada beberapa kasus khusus.
“Beberapa orang tidak merasa lapar sampai sore hari dan itu tidak masalah," imbuh Chamon.
Hal yang penting menurutnya adalah memastikan mendapat cukup kalori dan serat pada semua waktu makan.
Beberapa orang mungkin juga secara aktif memilih untuk melewatkan sarapan. Misalnya, bagi orang yang menjalani diet puasa intermiten, yang biasanya akan menunggu hingga siang hari untuk makan.
Chamon mengatakan sarapan penting, tetapi yang lebih penting adalah mengawali dengan makan makanan sehat pada hari itu (tidak harus sarapan).
"Makan pertama di hari itu akan menentukan bagaimana gula darah Anda untuk sisa hari itu. Jadi, jika makanan pertama Anda mengandung glikemik tinggi, gula darah akan melonjak," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?