Suara.com - Tingkat kesepian di usia lanjut ternyata dapat dilatarbelakangi oleh kondisi kesehatan serta lingkungan, dan bagaimana ia diasuh sejak masih kanak-kanak, menurut sebuah penelitian yang terbit di PLOS ONE.
Dalam penelitian tersebut, faktor yang meningkatkan rasa kesepian seseorang adalah:
- Memiliki sedikit teman dan saudara kandung
- Kualitas hubungan dengan orang tua rendah
- Kesehatan yang buruk
- Tumbuh dalam rumah tangga yang sangat miskin
Kesepian menjadi topik menarik selama puluhan tahun terakhir karena berhubungan dengan kesehatan yang buruk dan meningkat seiring bertambahnya usia.
Selain itu, kesepian juga berkolerasi dengan risiko tinggi mengembangkan gangguan mental, penurunan kesehatan fisik, serta kematian.
Hasil dari studi ini menyebut peluang kesepian di usia 50 tahun ke atas:
- Sebanyak 1,24 kali lebih tinggi pada orang yang jarang atau tidak pernah memiliki teman di masa kanak-kanak
- Menjadi 1,34 kali lebih tinggi pada orang yang mempunyai hubungan buruk dengan ibu
- Sebanyak 1,21 kali lebih tinggi ketika dibesarkan di rumah tangga miskin
Kesepian juga cenderung banyak terjadi pada orang dengan kepribadian neurotik dan kurang umum pada mereka yang memiliki sifat ekstrovert, ramah, dan terbuka.
Dilansir Medical Xpress, studi oleh peneliti Shopie Guthmuller dari Universitas Ekonomi dan Bisnis Wina, Austria, ini menunjukkan bahwa temuan riset ini mengonfirmasi pentingnya jaringan sosial dan dukungan di usia lanjut.
Peran ciri-ciri kepribadian dan keadaan di masa kanak-kanak juga penting dalam mencegah kesepian di usia tua.
"Intervensi awal adalah kunci untuk menargetkan masalah kesepian di kemudian hari. Namun, intervensi untuk meningkatkan dukungan sosial perlu disesuaikan dengan semua tipe kepribadian," kata Guthmuller.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Kesepian, Upaya Menjadikan Hidup Lebih Berwarna
Ia melanjutkan, "Temuan penelitian ini menegaskan pentingnya intervensi hidup untuk mengatasi efek jangka panjang pada kesepian."
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah