Suara.com - Banyak kamar mandi menggunakan pancuran atau shower untuk mempermudah membersihkan diri. Tapi, sebaiknya mulai sekarang rutin membersihkan saluran shower tadi.
Karena bisa jadi itu menjadi sarang untuk bakteri Legionella, yang menyebabkan penyakit Legionnaires yang berpotensi mematikan.
Bakteri tersebut berspesialisasi dalam menginfeksi sel kekebalan manusia, seperti makrofag, yang bertugas membasmi penjajah asing.
Ketika orang menyalakan pancuran atau keran, tetesan air yang terkontaminasi bakteri Legionella menyebar melalui semprotan yang dihasilkan dalam tetesan kecil yang dikenal sebagai aerosol, menurut perusahaan pengolahan spesialis air WCS.
"Orang-orang menghirup aerosol ini ke paru-paru melalui aspirasi karena mereka cukup kecil untuk dihirup," jelas perusahaan tersebut seperti dikutip dari Express UK.
“Paru-paru kemudian terinfeksi bakteri Legionella, dan orang tersebut terkena penyakit Legionnaires atau demam Pontiac.”
Beberapa orang tertular penyakit Legionnaire setelah minum air yang terkontaminasi, dengan mereka yang menderita kesulitan menelan berisiko lebih besar terkena infeksi.
Situs web Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan pemerintah menyatakan: "Penyakit legiuner adalah bentuk pneumonia yang berpotensi fatal dan semua orang rentan terhadap infeksi."
Mereka yang sangat rentan terhadap radang paru-paru yang parah, bagaimanapun, termasuk perokok, peminum berat, orang yang menderita penyakit pernapasan kronis, penderita diabetes dan siapa saja yang berusia di atas 45 tahun.
Baca Juga: Konsep Kamar Mandi dengan 3 WC, Warganet: Biar Nggak Rebutan
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), satu dari setiap 10 orang yang terjangkit penyakit ini meninggal karena komplikasi dari penyakit tersebut.
“Bagi mereka yang terkena penyakit Legionnaire selama tinggal di fasilitas kesehatan, sekitar satu dari empat akan meninggal,” tambah CDC.
Demam Pontiac, di sisi lain, yang juga disebabkan oleh bakteri legionella, dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
Situs web pemerintah menyatakan: "Jika tidak diobati, infeksi dapat menjadi lebih parah dalam minggu pertama, dan orang yang terinfeksi mungkin mengalami gejala lebih lanjut seperti batuk berdahak hijau dan sesak napas."
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar