Suara.com - Demam berdarah Krimea-Kongo atau Crimean-Congo hemorrhagic fever (CCHF) telah merenggut 18 nyawa di Irak tahun ini. Kini, beberapa kasus telah terdeteksi di Gujarat, India.
Dalam sepekan terakhir, India telah melaporkan dua kasus CCHF, termasuk satu kasus kematian seorang wanita berusia 55 tahun.
Ilmuwan dan pemimpin kelompok Maximum Containment Laboratory di NIV, Pune, melaporkan kedua kasus tersebut dari Bhavnagar, Gujarat, dan masing-masing terjadi pada Maret dan April.
Dokter menjelaskan bahwa wanita itu meninggal karena mengalami komplikasi dan telah mengalami pendarahan internal serta eksternal, menurut The Health Site.
Berbicara tentang bagaimana wanita itu tertular virus, sumber mengatakan bahwa dulunya ia memelihara ternak di rumahnya dan ditemukan terinfeksi akibat gigitan kutu.
Berdasarkan laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah Krimea-Kongo merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus tick-borne (Nairovirus) dari keluarga Bunyaviridae.
Virus CCHF menyebabkan wabah demam berdarah virus yang parah, dengan tingkat kematian kasus 10 hingga 40 persen.
Negara endemik dari CCHF adalah Afrika, Balkan, Timur Tengah dan negara-negara Asia di selatan.
Inang virus CCHF mencakup berbagai hewan liar dan domestik seperti sapi, domba, dan kambing.
Baca Juga: Sajid Khan Sebut Shah Rukh Khan Bisa Jadi Perdana Menteri india: Dia Manusia yang Baik
Hewan tertular dari gigitan kutu yang terinfeksi, dan virus akan tetap berada dala aliran darah selama sekitar satu minggu setelah infeksi.
Meski sejumlah genus kutu mampu terinfeksi virus CCHF, kutu genus Hyalomma adalah vektor utama.
Virus CCHF ditularkan ke manusia baik melalui gigitan kutu atau melalui kontak dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi.
Sebagian besar kasus terjadi pada orang-orang yang terlibat dalam industri peternakan, seperti pekerja pertanian, pekerja rumah potong hewan dan dokter hewan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama