Suara.com - Beberapa orang menganggap program diet intermittent fasting dinilai sangat efektif menurunkan berat badan. Namun sebenarnya, program diet ini tidak lebih baik dari metode lainnya.
Hingga kini, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa diet intermittent fasting sama baiknya dengan metode menghitung kalori untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, baik diet intermittent fasting dan diet menghitung kalori juga memiliki sisi negatif, yakni sama-sama mengurangi jumlah aktivitas fisik dan seberapa kuat selama berolahraga.
Terlepas dari jenis dietnya, tubuh akan tetap mengurangi jumlah kalori yang digunakan ketika asupan kalori berkurang secara substansial, bahkan untuk waktu singkat.
Seperti yang ditunjukkan dalam penelitian terbaru, bahwa menjalani diet ini selama tiga minggu sudah dapat mengurangi tingkat aktivitas fisik dan menyebabkan hilangnya massa otot, menurut The Conversation.
Diet intermittent fasting juga kurang efektif dalam menghilangkan lemak daripada diet pembatasan kalori harian.
Massa otot sangat penting bagi tubuh, salah satunya mengatur kadar gula darah dan menjaga kekuatan seiring bertambahnya usia.
Namun, menggabungkan intermittent fasting dengan program olahraga, seperti olahraga ketahanan, dapat membantu mempertahankan massa otot tanpa lemak.
Terlepas dari perbandingan di atas, intermittent fasting memiliki beberapa manfaat baik, yakni memperbaiki tekanan darah, sensivitas insulin (seberapa efektif tubuh mengatur gula darah) dan menurunkan kadar kolesterol.
Baca Juga: Kenali Diet 80/20 ala Orang Jepang, Ampuh Bikin Langsing dan Panjang Umur
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif