Suara.com - Sinar matahari pagi dipercaya dapat memberikan manfaat tubuh dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Di samping itu, paparan sinar matahari juga tidak hanya bermanfaat kepada orang dewasa, tetapi juga bayi. Oleh karena itu, sering kali terlihat bayi yang baru lahir dijemur di bawah sinar matahari.
Rupanya, selain dari ASI (Air Susu Ibu) yang dikonsumsi, sinar matahari juga bermanfaat banyak bagi bayi. Melansir laman Parenting Firstcry, berikut beberapa menjemur bayi di bawah sinar matahari.
1. Memberikan Vitamin D
Dikatakan, sinar matahari memberikan vitamin D bagi bayi. Vitamin D berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan begitu, bayi yang dijemur di bawah paparan sinar matahari dapat terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu, vitamin D juga membantu menyerap kalsium sehingga memperkuat tulang dan gigi pada bayi.
2. Meningkatkan Serotonin pada Bayi
Serotonin merupakan hormon bahagia yang dapat meningkatkan perasaan bahagia. Paparan sinar matahari dapat meningkatkan produksi serotonin pada bayi.
Tidak hanya itu, serotonin juga berguna untuk membuat pencernaan dan kualitas tidur menjadi lebih baik.
3. Meningkatkan Insulin dalam Tubuh
Insulin merupakan hormon yang mengendalikan kada gula dalam darah. Sinar matahari berguna untuk meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Hal tersebut dapat membantu mencegah berbagai penyakit seperti diabetes.
4. Mencegah Penyakit Kuning
Pada beberapa kasus, bayi yang kurang mendapat paparan sinar matahari akan mudah sakit dan kulitnya menguning. Bayi yang kulitnya menguning biasanya terjadi karena pertumbuhan bilirubin.
Baca Juga: Penemuan Bayi dalam Kardus di Bintan, Ternyata Dilahirkan Tanpa Bantuan Medis
Pertumbuhan bilirubin yang tidak terkendali dapat menyebabkan kulit bayi yang baru lahir menguning. Dengan paparan sinar matahari, dapat membantu memecah memecah bilirubin atau senyawa kekuningan yang terjadi di katabolik secara alami.
Dengan begitu, cahaya yang diberikan oleh sinar matahari membantu bayi terhindari dari penyakit kuning. Menjemur bayi pada sinar matahari pagi selama 15 sampai 20 menit, tanpa pakaian, setiap hari, dapat membantu menghindari penyakit kuning.
5. Memberi Energi pada Bayi
Menjemur bayi di bawah paparan sinar matahari dapat membantu mengatur produksi melatonin dalam tubuhnya. Hal tersebut dapat bermanfaat untuk mengatur pola tidur untuk bayi.
Sinar matahari akan menurukan kadar melatonin dan meningkatkan serotonin tubuh sehingga memiliki energi yang lebih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan