Suara.com - Tidak semua makanan yang tampaknya sehat itu baik untuk Anda, jika dimakan pada waktu yang salah. Itulah mengapa Anda perlu menghindari makanan ini saat perut kosong. Adapun beberapa makanan yang tidak boleh dimakan saat perut kosong akan diulas di sini.
Diketahui, nutrisi yang sehat sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Anda mungkin masih sedikit kesulitan mempelajari kebiasaan makan makanan sehat, terutama memilih makanan sehat saat perut kosong.
Oleh karena itu, untuk membantu Anda membuat pilihan yang tepat saat makan, mari simak berikut ini beberapa makanan yang tidak boleh dimakan saat perut kosong yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Kue kering/Puff
Salah satu makanan yang perlu Anda hindari saat perut kosong yaitu kue kering/Puff pastry. Pasalnya, kue jenis ininmengandung ragi yang dapat mengiritasi garis perut, yang mana ini dapat memicu sakit perut.
Makan hidangan pedas dengan perut kosong meningkatkan kemungkinan Anda merasakan iritasi perut. yang dapat menyebabkan reaksi asam dan kram. Makanan pedas memiliki rasa yang sangat tajam dan kuat sehingga dapat memicu gangguan pencernaan.
3. Permen
Mengkonsumsi gula saat perut kosong tidak disarankan karena ketika gula memasuki perut kosong, tubuh manusia tidak dapat mengeluarkan cukup insulin untuk mempertahankan kadar normalnya dalam darah. Ini juga dapat mengganggu keseimbangan asam-basa.
Baca Juga: 7 Dampak Negatif Mengonsumsi Fast Food Secara Terus Menerus
4. Pisang
Makan pisang saat perut kosong meningkatkan jumlah magnesium dalam darah, yang mana ini bukan kabar baik bagi jantung Anda. Pisang juga tinggi gula alami, karena 25% dari rata-rata pisang adalah gula. Ini memberi Anda dorongan energi awal yang hanya akan menguras energi Anda di kemudian hari.
5. Jus buah
Selain makanan, ada juga minuman yang sebaiknya dihindari saat perut kosong salah satunya yakni jus buah. Jus buah adalah makanan pokok dalam diet kita.
Namun, saat kondisi perut sedang kosong, jus buah justru memicu beban pada pankreas bertambah. Dan gula dalam bentuk fruktosa dalam buah-buahan dapat berdampak negatif pada hati Anda.
Saat membuat jus buah, beberapa serat sehat hilang karena ekstraktor jus memisahkan jus dari daging buah dan kulit yang kaya serat. Hilangnya serat dalam jus buah dapat menyebabkan lonjakan gula darah relatif lebih banyak daripada saat kita makan buah yang sebenarnya, ini menyebabkan masalah seperti diabetes atau kolesterol tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)