Suara.com - Binaragawan internasional sekaligus pemegang gelar Mr Olympia selama 8 tahun berturut-turut, Ronnie Coleman, pernah disebut sebagai sosok "bukan manusia" karena memiliki ukuran tubuh dan kekuatan di atas rata-rata.
"Kau tidak memiliki kesempatan untuk terlihat seperti dirinya. Ini adalah hadiah dari Tuhan. Ini adalah hadiah dari genetika," kata rekan sesama juara angkat besi Kevin Levrone.
Kekuatan lari Ronnie yang tidak terkalahkan membuatnya mendapat julukan 'The King'. Namun kini di usianya yang sudah mencapai 50-an, Ronnie hampir tidak bisa berjalan tanpa alat bantu.
Kisah naik turun karier Ronnie terekam dalam film dokumenter Ronnie Coleman: The King, yang saat ini tayang di Netflix.
Dalam tayangan di Netflix, Ronnie hanya bisa berjalan dengan bantuan kruk. Ia terlihat terengah-engah dan tidak mampu berdiri sendiri ketika sedang bermain dengan anak-anaknya yang berusia tiga dan empat tahun di sekitar rumah.
Turunnya kondisi Ronnie akibat dari operasi di punggung dan pinggulnya. Dokter juga mengatakan bahwa penurunan kesehatan ini karena keausan degeneratif akibat bertahun-tahun latihan otot.
"Aku baru bangun di pagi hari, dan kau tahu, butuh satu menit bagiku untuk berdiri. Aku hanya harus terbiasa," kata Ronnie dalam tayangan tersebut, dilansir Daily Star.
Pria asal Texas ini sudah menderita masalah punggung bawah, herniated disc, sejak usia muda. Namun, kondisinya ini tidak menghentikannya untuk bermimpi menjadi juara dunia.
Herniated disc atau hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan kondisi ketika salah satu bantalan atau cakram (disc) tulang rawan dari tulang belakang menonjol keluar dan menjepit saraf.
Baca Juga: Profil Saitama One Punch Man: Asal-usul Kekuatan Pukulan yang Mampu Bunuh Lord Boros
Ia menjalani beberapa operasi, dan menderita kerusakan saraf yang membuatnya mati rasa di kakinya. Ronnie pun pernah operasi akibat 4 sekrup yang terpasang di tulang punggungnya patah.
Selama ia tampil sebagai binaragawan, Ronnie harus menahan rasa sakitnya. Walau ia sudah menggunakan oxycodone, obat penghilang rasa sakit yang sering digunakan pasien kanker.
"Ketika saku tampil, tingkat rasa sakitnya naik menjai 12 atau 13. Beberapa tak tertahankan. Jika aku sangat kesakitan, aku hanya duduk sambil tampil. Sebagian besar aku selalu mencoba untuk berdiri," sambungnya.
Terlepas dari kondisinya, Ronnie tetap bersyukur dan optimis. Dia masih dalam pengobatan dan dalam video Instagram baru-baru ini, ia terlihat melatih kakinya di gym.
"Aku mungkin memiliki sedikit masalah dengan mobilitas, tetapi aku masih melatih kaki dua kali seminggu," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia