Suara.com - Jenis gonore yang sangat resisten ditemukan pada seorang pria yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seorang pekerja seks.
Pria Austria usia 50 tahun yang dirahasiakan identitasnya ini tertular jenis super gonore setelah berhubungan intim dengan pekerja seks di Kamboja.
Ia tertular super gonore karena tidak memakai kondom ketika berhubungan seks. Berdasarkan pemeriksaan, jenis gonore yang menginfeksinya resisten terhadap obat-obatan yang biasanya diresepkan.
Seorang ilmuwan yang bertanggung jawab untuk menyelidiki jenis gonore ini mengatakan bahwa itu bisa menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat yang lebih besar dari perkiraan.
Sebuah jurnal ilmiah melaporkan bahwa sebanyak 13 obat yang sudah diujikan kepada pria tersebut tetap tidak berhasil melawan super gonore dalam tubuhnya. Bahkan, virus tampaknya sudah kebal terhadap sebagian besar obat.
Sekelompok ilmuwan pun telah menyimpulkan super gonore sebagai suatu masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian medis, termasuk pengobatannya di masa depan.
Mereka menambahkan bahwa super gonore ini bisa menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat global yang besar, dengan gonore mengembangkan resistensi antibiotik sejak tahun 1930-an.
Sebagian besar kasus gonore dapat diobati dengan antibiotik, tetapi infeksi gonore pada kasus pria Austria ini cukup berbeda.
Dari 13 obat yang telah diberikan pada pria Autria tersebut, ada 6 obat yang tidak mampu mengurangi gonore karena virus sudah resisten, 5 obat belum tersedia dan 2 obat rentan.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Ahli Buat Tes Deteksi Virus Dalam 90 Menit
Penisilin G dan Spectionmycin terdaftar sebagai dua obat yang rendah, ditandai dengan peningkatan paparan super gonore.
Gonore sendiri bisa menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil untuk pria yang terkena penyakit menular seksual. Selain itu, NHS menegaskan bahwa penyakit ini juga paling mudah ditularkan melalui hubungan seks.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!