Suara.com - Update Covid-19 global hari ini mengabarkan Hong Kong yang berencana mengurangi waktu karantina bagi turis asing.
Mengutip Channel News Asia, rencana mengurangi waktu karantina turis asing dilakukan sambil tetap mencegah penularan kasus Covid-19, dan rumah sakit terhindar dari lonjakan kasus.
Hal ini diumumkan langsung Kepala Eksekutif Hong Kong yang baru menjabat, John Lee, yang mengatakan kebijakan nol Covid-19 harus tetap membuat turis asing merasa nyaman.
"Saya sadar Hong Kong tetap harus terbuka dan nyaman bagi turis asing, tapi di saat bersamaan juga harus bisa mengatasi risiko Covid-19," ujar Lee.
Inilah sebabnya ia telah meminta Menteri Kesehatan Lo Chung-mau untuk memperpendek waktu karantina wajib bagi turis asing. Tapi sayangnya, ia tidak merinci lebih lanjut berapa lama waktu karantina yang diperlukan.
"Saya memberinya waktu untuk melihat data, sehingga ia akan merumuskan beberapa opsi yang mungkin bisa kami pertimbangkan," jelas Lee.
Sementara itu, selain China, Hong Kong adalah area yang menerapkan pembatasan perjalanan paling ketat di dunia. Kota ini masih memberlakukan karantina hotel selama 7 hari bagi turis asing, dengan menggunakan biaya sendiri.
Ditambah, turis juga harus memenuhi serangkaian syarat ketat sebelum terbang ke Hong Kong.
Data Worldometers, Rabu (6/7/2022) mencatat infeksi baru masih bertambah 751 ribu kasus dalam sehari, dan sebanyak 1.197 orang yang baru saja meninggal dunia.
Baca Juga: Pasca Dua Hari Bertemu Xi Jinping, Legislator Hong Kong Positif Covid-19
Kini total yang sudah terinfeksi ada 556 juta orang dan 6,3 juta diantaranya meninggal dunia. Jumlah orang yang bisa menularkan virus atau kasus aktif tercatat masih ada 19,1 juta orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara